Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SPANYOL menawarkan diri menjadi penyelenggara Konferensi Perubahan Iklim PBB (Conference of Parties/COP) ke-25 setelah Presiden Chile Sebastián Piñera pada Rabu (30/10) waktu setempat, mengambil keputusan mundur sebagai tuan rumah pelaksanaan agenda tahunan iklim tersebut.
Eksekutif Sekretaris Perubahan Iklim PBB Patricia Espinosa dalam pernyataan di laman resmi Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim PBB, Kamis (31/10) waktu setempat, mengatakan Pemerintah Chile sebagai tuan rumah atau Presidency COP25 telah menginformasikan kepadanya menerima tawaran murah hati dari Spanyol untuk menggelar agenda
pengendalian perubahan iklim tersebut.
Spanyol telah menyanggupi untuk menggelar COP25 di Madrid pada tanggal yang sama seperti telah direncanakan yakni 2-13 Desember 2019.
"Kami harap Biro COP dapat mempertimbangkan tawaran solusi ini secepatnya. Sangat menggembirakan melihat negara-negara bekerja sama dalam semangat multilateral untuk menghadapi perubahan iklim, tantangan terbesar yang dihadapi generasi sekarang dan masa depan, ujar " kata Espinosa.
Sebelumnya Pemerintah Chile telah mengumumkan mundur sebagai tuan rumah dua konferensi besar sekaligus. Presiden Sebastián Piñera mengatakan keputusan tersebut diambil karena pemerintahannya ingin menstabilkan ketertiban umum setelah demonstrasi besar-besaran meluas di sana.
Konferensi Iklim COP25 telah dijadwalkan berlangsung pada 2-13 Desember 2019. Sedangkan agenda APEC seharusnya berlangsung pada 16-17 November. PBB mengatakan sedang mencari lokasi alternatif untuk dua agenda tersebut.
COP25 yang batal dilaksanakan di Chile menjadi konferensi iklim terakhir yang digelar untuk mempersiapkan pelaksanaan Paris Agreement hasil dari COP21 di Paris pada 2015. Kesepakatan iklim yang diratifikasi lebih dari 195 negara dunia dan 185 para pihak disepakati dimulai pada 2020 hingga 2030 dengan target menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) untuk menekan kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celsius.
Pemerintah Spanyol mempertimbangkan konferensi ini sebagai aksi multilateral untuk perubahan iklim yang diprioritaskan oleh PBB. Biasanya menjadi momen penting untuk menginventarisir sampai di mana dunia berdiri untuk melawan perubahan iklim.
baca juga: Reza Rahadian Menanti Kinerja 100 Hari Menteri
Sebelumnya Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ruandha Agung Sugardiman menyebut agenda COP25 penting karena Chile selaku tuan rumah akan mendorong implementasi Paris Agreement. Menurut dia, sebenarnya setiap tahun ada isu penting yang selalu diangkat oleh tuan rumah atau Presidency COP, ini yang menjadi alasan pertemuan iklim tersebut penting. Dan tahun ini, sebenarnya Chile akan membawa isu Blue COP yang menautkan laut dengan perubahan iklim. (OL-3)
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Masuknya genangan rob tak hanya ke permukiman warga di pesisir pantai, tapi sudah meluap sampai ke jalan raya
Menko AHY paparkan tiga langkah konkret atasi urbanisasi dan krisis iklim global di Forum BRICS, fokus pada keadilan sosial, lingkungan, dan infrastruktur berkelanjutan.
Pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca meningkat, anggaran karbon Bumi diperkirakan akan habis dalam waktu 3 tahun ke depan.
Bagi korporasi, penerapan konsep environmental, social, and governance (ESG) menjadi hal yang semakin penting untuk bisa diimplementasikan.
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved