Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ratusan Ikan di Tanimbar Utara Terdampar tidak Terkait Gempa

Indriyani Astuti
14/10/2019 16:57
Ratusan Ikan di Tanimbar Utara Terdampar tidak Terkait Gempa
Sejumlah warga berusaha mengangkat seekor ikan Mola-mola yang terdampar di pesisir pantai Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Maret 2019(ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merespon fenomena ratusan ikan dan biota laut termasuk yang terdampar di pantai Desa Lelingulan, Tanimbar Utara, Maluku, Minggu (13/10) kemarin. Fenomena yang terjadi tidak merujuk pada tanda-tanda akan muncul gempa besar.

Ahli tsunami BNPB Abdul Muhari menyampaikan belum ada penelitian yang menyimpulkan keterkaitan antara biota laut permukaan dengan aktivitas kegempaan dari laut yang biasanya bersumber pada lempeng dengan kedalaman lebih dari 1.000 m.

"Biota-biota yang selama ini seringkali mati dalam jumlah besar kemudian terdampar di pantai adalah biota permukaan atau biota laut dangkal-karang, bukan biota laut dalam," ujar Muhari dalam pesan singkat di Jakarta, Senin (14/10) .

Muhari menambahkan fenomena terdamparnya biota laut dangkal sering kali disebabkan oleh fenomena upwelling, yakni arus naik ke permukaan yang biasanya membawa plankton atau zat hara yang menjadi makanan biota laut dangkal, bukan merupakan efek aktivitas lempeng/sesar.

Baca juga: Ribuan Ikan Terdampar di Pantai Batu Bolong, Ini Penjelasannya

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 1.516 gempa susulan pascagempa Maluku berkekuatan 6,5 magnitude yang terjadi pada 26 September di Kepulauan Maluku. Dari jumlah tersebut, 175 gempa susulan dirasakan oleh warga.

Terkait dengan gempa tersebut, BNPB mencatat 148.619 warga masih mengungsi. Berdasarkan data yang dihimpun BNPB hingga 14 Oktober 2019, total rumah rusak di wilayah terdampak, yaitu Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Kota Ambon mencapai 6.355 unit dengan rincian total rusak berat 1.273 unit, rusak sedang 1.837 dan rusak ringan 3.245.

Korban meninggal tercatat 41 jiwa dan mereka yang masih terluka sebanyak 1.602.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan masih dilakukan penanganan darurat untuk Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat, sedangkan untuk Provinsi Maluku khususnya Kota Ambon, sudah dilakukan upaya-upaya transisi darurat ke pemulihan.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya