Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PROGRAM Aksi Konferensi Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development/ICPD) 1994 di Kairo yang diadopsi 179 negara tetap relevan untuk mengatasi banyak tantangan terkait isu kependudukan.
Namun, untuk memenuhi pencapaian (ambisi) Program Aksi ICPD dan mempercepat implementasi Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan, The United Nations Population Fund (UNFPA) bersama Pemerintah Kenya dan Denmark akan mengadakan Nairobi Summit on ICPD25: Accelerating the Promise (KTT Nairobi tentang ICPD25: Mempercepat Janji), pada 12-14 November 2019.
"Saya juga senang mengetahui pemerintah Indonesia berencana menghadiri KTT tersebut dan berkomitmen kembali pada agenda ICPD," ujar Direktur Regional untuk Asia dan Pasifik UNFPA, Bjorn Andersson, pada Konferensi Internasional I Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (ICIFPRH), di Sleman, Yogyakarta.
Tujuan KTT, lanjutnya, untuk mendorong perubahan dan memobilisasi kepemimpinan dalam mengatasi tantangan yang terus-menerus muncul terkait Program Aksi ICPD dan Sustainable Development Goals (SDGs). Fokusnya pada pemanfaatan dividen demografis, mengurangi kematian ibu dan anak, mengurangi kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk keluarga berencana, menghilangkan kekerasan serta praktik-praktik berbahaya terhadap perempuan dan anak perempuan, termasuk pernikahan serta sunat perempuan.
"KTT ini juga akan menawarkan platform inklusif untuk negara-negara anggota dan berbagai pemangku kepentingan lain untuk mendukung serangkaian komitmen global yang secara kolektif dan sukarela memajukan agenda ICPD," tambah Andersson di hadapan 800 peserta konferensi.
Baca juga: Wapres Bahas SDGs, Krisis Kemanusiaan dan Kopi di Sela Sidang PBB
Ia juga menekankan tujuan akhir Program Aksi ICPD adalah peningkatan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang.
"Tanggung jawab untuk melakukannya ada di tangan kita. Jika kita bekerja bersama dengan lebih giat dan melakukan investasi penting yang dibutuhkan orang, kita dapat mencapai pembangunan berkelanjutan untuk semua," ujarnya lagi.
Belum Sepenuhnya Terwujud
Pada konferensi yang berlangsung 30 September hingga 2 Oktober, Andersson mengakui selama 25 tahun mengadopsi Program Aksi ICPD banyak keberhasilan yang dicapai banyak negara. Diantaranya, angka kematian ibu (AKI) secara global menurun 40%, di kawasan Asia-Pasifik AKI juga turun 56% antara 2000 dan 2017.
"Namun, terlepas dari kemajuan ini, jutaan perempuan dan laki-laki di seluruh dunia belum mampu mewujudkan janji ICPD. Secara global, orang-orang, terutama populasi yang terpinggirkan, terus menghadapi diskriminasi yang merupakan penghalang bagi akses mereka ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi," jelasnya.
Andersson mengatakan hingga saat ini lebih dari 200 juta perempuan dan gadis remaja di dunia masih menunggu kontrasepsi modern. Selain itu, UNFPA juga menghadapi tantangan untuk melindungi perempuan dan anak perempuan dari kekerasan dan diskriminasi, terutama dalam situasi kemanusiaan. Praktik-praktik berbahaya, seperti pernikahan anak dan sunat wanita masih berlangsung.
Pada 2019 saja, lanjutnya, diperkirakan 10 juta anak perempuan secara global akan menikah di bawah usia 18 tahun. Di wilayah Asia-Pasifik, 140 juta perempuan masih belum memiliki akses ke alat kontrasepsi modern, banyak di antaranya adalah remaja dengan keterbatasan akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi. Kemudian 79.000 kematian ibu juga masih terjadi di wilayah ini.
"Bahkan di Indonesia, rasio kematian ibu tetap tinggi, termasuk yang tertinggi di negara-negara ASEAN," tegas Andersson.
Selain itu, tujuan akhir Program Aksi ICPD adalah peningkatan kualitas hidup generasi sekarang dan mendatang. Untuk itu, setiap negara harus secara khusus memenuhi kebutuhan semua sektor masyarakat, termasuk yang paling terpinggirkan. Diantaranya, melibatkan perempuan, anak perempuan, penyandang cacat dan masyarakat adat.
"Tanggung jawab untuk melakukannya ada di tangan kita. Jika kita bekerja bersama dengan lebih giat, dan melakukan investasi penting yang dibutuhkan orang, kita dapat mencapai pembangunan berkelanjutan untuk semua," ungkapnya.(OL-5)
NIK akan melekat kepada setiap penduduk selamanya. Setelah meninggal dunia, NIK bahkan tetap menjadi milik penduduk tersebut.
SETENGAH abad lamanya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah berdiri dan melangkah jauh untuk mencetak generasi muda berkualitas
Meski begitu, ia tak melarang siapa pun yang hendak membawa sanak saudara ke Bogor untuk sekadar tinggal sementara.
MASA penerimaan peserta didik baru di Kota Depok juga berdampak ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Tersangka ditangkap karena telah menyebarkan selebaran tulisan tentang keyakinannya terhadap Sensen sebagai presiden dan rasul sehingga membuat resah masyarakat.
Pendataan pendatang dilakukan RT dan RW yang kemudian dilaporkan kepada Dinas Dukcapil DKI.
SUKARELAWAN Santri Dukung Ganjar (SDG) Jabodetabek kembali melakukan aksi sosial dengan membagikan bantuan kepada sejumlah majelis taklim.
SANTRI Dukung Ganjar Jabodetabek mengunjungi Pondok Pesantren Al Bayyinah di Kelurahan Rawabadak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, membawa buah tangan printer dan bantuan lainnya.
Penanaman pohon mangrove ini dilakukan di Kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk yang dikenal sebagai salah satu ekosistem mangrove yang penting di Jakarta, pada hari ini.
JELANG malam anugerah Indonesia SDGs Award (ISDA) 2019 yang akan digelar pada 6 September mendatang
SDG Academy Indonesia bertujuan membangun karakter kepemimpinan, kemampuan manajemen dan pembuatan kebijakan, serta pemahaman mengenai isu-isu SDG.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved