Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
MIRIS akan tingginya ketergantungan bahan baku impor pada obat, membuat kalangan perguruan tinggi tergerak. Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana memproduksi sendiri obat dan sejumlah alat kesehatan melalui pabriknya di kawasan UGM Science and Techno Park (UGM STP) di Purwomartani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wakil Rektor UGM Paripurna Sugarda mengungkapkan, salah satu obat yang akan dipro-duksi ialah paracetamol, yang telah dikenal luas masyarakat. "Bahan baku paracetamol itu masih impor dan nilai impor itu sangat besar. Tak heran, persaingan obat selalu dimenangkan oleh asing," kata Paripurna di Yogyakarta, kemarin.
Parasetamol merupakan obat yang paling banyak digunakan oleh bayi hingga lansia. Obat ini dapat mengatasi keluhan sakit kepala, demam, meriang, migrain, flu, pegal-linu akibat sifat terapetiknya sebagai analgesik antipiretik.
Saking mujarabnya, parasetamol menduduki peringkat teratas di Rencana Kebutuhan Obat (RKO) Nasional setiap tahunnya. Ironis, mayoritas industri farmasi mendapatkan bahan baku parasetamol dengan mengimpornya melalui Tiongkok dan India.
Dari penelusuran Media Indonesia, langkah UGM memproduksi paracetamol telah dirintis sejak 2016 lalu, lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor UGM, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian dan Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
UGM bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian yang akan membantu penyediaan bahan dasar kimianya dan dengan Perseroan yang akan memproduksi juga memasarkannya dengan skala besar.
Selain paracetamol, Paripurna mengatakan, UGM juga siap memproduksi alat kesehatan meliputi alat sedot cairan bagi penderita hidroscepalus, ring jantung, serta alat deteksi kanker nasopharing. Untuk memproduksi itu, UGM bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki).
"Kerja sama ini diharapkan bisa mewujudkan kemandirian bangsa di bidang kesehatan serta mengisi kesenjangan antara industri dan kampus," kata Paripurna.
Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM Hargo Utomo menambahkan, ada 10 produk obat dan alat kesehatan yang kini dalam proses pengajuan paten yang kemungkinan akan diproduksi melalui STP UGM.
Ketua Aspaki Ade Tarya Hidayat mengapresiasi langkah UGM menggandeng Aspaki untuk memproduksi alat kesehatan buatan dalam negeri. Ia mengungkapkan, selama ini Indonesia termasuk tertinggal dalam urusan produksi alat kesehatan sendiri dibanding dengan negara lain. Pengadaan alat kesehatan di rumah sakit hingga kini masih bergantung dengan produk impor.
Sebelumnya, Menristek Dikti, Mohamad Nasir menginginkan agar perguruan tinggi berkontribusi nyata pada masyarakat lewat penelitiannya. Di antara banyak sektor penelitian di bidang kesehatan dan obat-obatan ke depan makin dibutuhkan seiring dengan mahalnya biaya berobat. (AU/H-2)
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis.
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved