Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JEMAAH haji Indonesia kloter 61 asal embarkasi Jakarta (JKS) menjadi yang pertama mendapatkan fasilitas layanan khusus kepulangan atau Eyab, di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Madinah, mulai 4 hingga 11 September 2019.
Fasilitas khusus itu sebelumnya telah dinikmati jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah.
"Jemaah haji Indonesia yang kebetulan dipilih pemerintah Saudi dari seluruh negara bersama Malaysia. Patut kita syukuri dan kita upayakan ke depan agar supaya bisa meluas untuk yang lain," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Nizar Ali di Bandara Prince Mohammed bin Abdul Aziz, Madinah, Rabu (4/9).
Sebanyak 28 kloter jemaah haji mendapatkan fasilitas layanan Eyab di Bandara Madinah. Jemaah haji tersebut, antara lain berasal dari embarkasi Jakarta (JKS) dan Surabaya (SUB).
Pemerintah, lanjut Nizar Ali, berharap fasilitas Eyab tersebut berlanjut dan dirasakan seluruh jemaah haji Indonesia. Seluruh jemaah haji Indonesia, kata dia, semoga bisa mendapatkan layanan Eyab saat kepulangan di tahun mendatang.
Dari Mekah, sebanyak 501 kelompok terbang (kloter) telah meninggalkan Kota kelahiran Nabi Muhammad SAW itu. Informasi itu didapat dari data yang dirilis Sistem Informasi dan Komputerisasi (Siskohat) Kemenag hingga Rabu (4/9) pukul 19.00 waktu Arab Saudi.
"Operasional haji Daker Makkah akan berakhir besok. Ada 28 kloter tersisa yang akan membawa sekitar 12 ribuan jemaah yang kita berangkatkan bertahap dari Mekah menuju Madinah hari ini hingga besok," ujar Kepala Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid, seperti dikutip dari laman kemenag.go.id, tadi malam.
Ia menyebutkan, sebanyak 229 kloter yang merupakan jemaah gelombang I diberangkatkan menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah untuk diterbangkan ke Tanah Air.
Hingga kemarin masih terdapat 82 jemaah haji yang dirawat di Mekah dan jumlah jemaah wafat terdata 405 orang. (H-2)
KEMENTERIAN Agama menggelar rapat kerja nasional evaluasi penyelenggaraan ibadah haji 1440H/2019 M, di Jakarta, 8 - 10 Oktober
Ketiga jemaah haji itu diperbolehkan pulang atas rekomendasi Medif (Medical Informatian Form) dan dinilai layak terbang
KEBERHASILAN sistem penempatan jemaah haji yang diterapkan pada penyelenggaraan haji 2019 menjadi alasan pemerintah untuk mempertahankan sistem tersebut pada penyelenggaraan haji
“Kemenag akan melakukan pertemuan dengan kementerian terkait, seperti kemenlu, kemenaker, kementerian pariwisata, imigrasi, untuk membuat regulasi."
Jemaah haji Indonesia yang terakhir mendapatkan Eyab, sesuai data Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) adalah embarkasi SUB (Surabaya) 84, SUB 85 serta Jakarta (JKG) 65.
"Setiap tahun pelaksanaan ibadah haji akan ada petugas-petugas yang ditunjuk pemerintah untuk membadalkan jemaah yang meninggal dunia," kata Khalillurrahman di Madinah, Selasa, (9/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved