Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Rancangan Undang-undang (RUU) Pertanahan yang mendapat penolakan dari banyak kalangan telah memperlihatkan pasa-pasal dalam RUU tersebut memiliki problem besar dan beroptensi memicu konflik.
Dengan polemik muncul terkiat RUU Pertanahan, anggota DPR RI meminta Presiden Jioko Widodo memerintahkan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) /Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil agar menghentikan pembahasan RUU Pertanahan.
"Jika pembahasan RUU Pertahanan diteruskan dan dipaksakan untuk disahkan, berpotensi menimbulkan persoalan besar menyangkut pertanahan, lahan, dan hutan di Tanah Air," kata . anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Gerindra, Darori Wonodipuro, di Jakarta, Sabtu (17/8)
Sebagai anggota Komisi IV DPR yang membidangi masalah pertanian, kehutanan dan lingkungan hidup, Darori Wonodupuro menegaskan RUU Pertanahan menjadi perhatian utamanya.
Darori juga mengingatkan Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Jalil, untuk menyadari potensi konflik agraria dan persoalan pertanahan/lahan yang sangat besar jika memaksakan untuk mengesahkan RUU ini.
“Semua ini demi kebaikan Pak Menteri, sebab saya sangat memahami pasal-pasal dalam RUU Pertanahan yang berpotensi menimbulkan masalah, karena saya pernah menjadi Dirjen di Departemen Kehutanan,” ujar Darori yang pernah menjabat Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan.
Sikap Fraksi Gerindra terkait RUU Pertanahan, Darori mengatakan bahwa fraksinya telah secara gamlang menolak RUU Pertanahan untuk disahkan. “Jika dipaksakan, pasti akan kkami akan menolak,”tandasnya.
Bahas Ulang
Darori yang juga pernah menjabat Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan ini mengusulkan agar pembahasan ulang dilakukan anggota DPR RI hasil Pemilu 2019.
“Jalan keluarnya, harus duduk bersama dan semua kementerian yang terkait; baik Kementerian Lingkungan Hidu dan Kehutanan (KLHK), Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian, dan lembaga terkait serta pihak yang berkepentingan langsung dengan RUU Pertanahan," papar Darori.
Ia juga mendesak para pakar kehutanan dari berbagai perguruan tinggi dilibatkan untuk membahas dan mengkaji RUU Pertanahan. .
Politikus Partai Gerindra juga menegaskan UU Pertanahan harus menjadi pelengkap undang-undang lain yakni UU No. 41 tentang Kehutanan, UU No. 50 tentang Sumber Daya Hayati, UU No.18 tentang Pencegahan dan Perusakan Hutan, dan UU No.32 tentang Lingkungan Hidup.(RO/OL-09)
International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 dinilai menjadi tonggak penting penguatan kolaborasi pembangunan infrastruktur nasional.
BPKĀ telah mengeluarkanĀ laporan evaluasi atas kinerja Badan Bank Tanah. Laporan ini menyoroti aspek tata kelola, akuisisi lahan, dan penyediaan tanah untuk reforma agraria.
KONFLIK agraria yang terus meningkat menjadi tantangan utama bagi pemerintah Indonesia dalam mewujudkan reforma agraria yang berkeadilan.
KETUA Komisi Rekomendasi Konbes NU 2025 Ulil Abshar Abdalla mendorong pemerintah untuk memperbaiki pengelolaan tata ruang yang berkeadilan untuk akhiri konflik agraria.
Ketua Serikat Petani Indonesia Henry Saragih mengatakan target swasembada pangan di 2027 terlalu ambisius. Ia pun meminta pemerintah mengkaji ulang kebijakan itu.
Lewat reforma agraria, akses terhadap tanah menjadi pintu gerbang menuju kesejahteraan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved