Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Retno Lestari mengenalkan inovasi terbaru dari Tim Inkubator Bisnis FMIPA UI yang dapat menghilangkan bau serta laten penyakit pada sampah, Ramambu. Pengenalan dan penyuluhan dilakukan di hadapan warga RW 10 Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (30/7) pekan lalu.
Pengenalan itu dilakukan dengan mengajak mahasiswa serta menggandeng Yayasan Pandu Cendekia, UKM Pramuka UI dan didukung Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI). Ramambu merupakan inovasi mahasiswa FMIPA UI yang terdiri atas Aulia Brellian Pratama, Arfan Fauzi Soffan, Rabbil Pratama Aji dan Deti Purwanti.
Ramambu terdiri atas bahan-bahan semi organik untuk menghilangkan bau pada sampah, seperti eter sulfat, tripolyphosphate, Na2CO3 dan beberapa bahan lainnya. Secara bahasa, Ramambu berasal dari bahasa Jawa, yaitu Ora yang berarti tidak dan Mambu yang berarti bau tak sedap. Ramambu diharapkan dapat menjadi produk ramah lingkungan yang membuat lingkungan menjadi lebih nyaman.
Baca juga: Inovasi Cangkang Kemiri dari USU Unggul di Rusia
Produk Ramambu terdiri dari dua bentuk yaitu bubuk dan larutan dalam botol semprot. Ramambu dalam bentuk bubuk digunakan untuk menghilangkan bau sampah yang jumlahnya besar. Cara penggunaannya cukup ditaburkan pada permukaan sampah, lalu bau sampah akan berkurang.
Selain itu, terdapat kemasan berupa botol semprot yang didesain untuk mudah dibawa kemanapun. Kegunaan Ramambu botol semprot 10 ml juga untuk menghilangkan bau tak sedap dari sepatu, helm hingga jaket.
Salah satu perwakilan mahasiswa yang mempresentasikan Ramambu ialah Aulia Brellian. Tim Pengmas FMIPA UI juga membawa contoh produk Ramambu untuk didemokan serta dibagi secara gratis kepada warga sekitar. Setelah itu diadakan pula wawancara singkat untuk mengetahui antusiasme masyarakat serta manfaat dari program ini. Penyuluhan ini pun mendapat antusias besar dari warga.
“Kalau bisa dicoba di daerah lain juga neng, jalan arah ke depok ada tempat penampungan yang sampahnya sudah sangat banyak namun belum diangkat. Kita lewat saja, baunya kecium banget,” ujar ibu dengan satu anak, Maryanah.
Usai penyuluhan, Tim Pengmas melakukan kunjungan langsung ke Pasar Minggu dengan keadaan yang masih dipenuhi banyak penjual dan pembeli. Tim melakukan demonstrasi untuk mencoba produk Ramambu dalam bentuk bubuk ke tumpukan sampah dan selokan yang berbau sangat menyengat. Tim juga melakukan demonstrasi produk Ramambu kemasan botol semprot kepada bapak ojek untuk dicobakan ke helm. Terbukti bau pada sampah, selokan, maupun helm dapat berkurang dengan produk Ramambu.
Diharapkan aksi nyata yang dilakukan Tim Pengmas FMIPA UI dapat menjadi solusi atas permasalahan bau sampah dan laten penyakit pada sampah, sehingga dapat membuat nyaman lingkungan.(RO/OL-5)
BSKDN Kemendagri menyoroti lima pilar utama yang harus diperkuat dalam pengelolaan badan usaha milik daerah (BUMD)
Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan akan lahirnya pengusaha-pengusaha pendidikan yang memiliki visi mencerdaskan bangsa dan sekaligus kompetensi.
Toyota memanfaatkan momentum GIIAS untuk menampilkan jajaran kendaraan yang mencakup berbagai segmen, mulai dari city car hingga mobil listrik murni.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
Microsoft kembali menghadirkan inovasi terbaru melalui peluncuran Copilot Vision dan berbagai fitur AI eksklusif di Windows 11.
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved