Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Gaung Ekonomi Sirkular di Labuan Bajo

(Sru/H-2)
22/7/2019 04:40
 Gaung Ekonomi Sirkular di Labuan Bajo
Ilustrasi SAMPAH PLASTIK DI DAUR JADI ASPAL(MI/JOHN LEWAR )

DESA Labuan Bajo di Kecamatan Komodo, Nusa Tenggara Timur, merupakan pintu masuk ke Pulau Komodo yang dikenal sebagai salah satu warisan budaya UNESCO dan menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata yang akan dikembangkan Indonesia.

Salah satu persoalan pelik yang dihadapi ialah sampah. Dalam sehari, Labuan Bajo menghasilkan 13 ton sampah plastik, tetapi hanya 16% yang diolah. Untuk menekan jumlah sampah plastik, perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) Danone-Aqua mengangkat potensi ekonomi sirkular di sana.

Dengan konsep ini, sampah plastik akan diolah menjadi bahan baku sehingga memberikan dampak positif, baik aspek lingkungan maupun ekonomi. "Kami tengah membangun pusat daur ulang sampah di Labuan Bajo," ujar Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, di acara Baku Bantu Bersihkan Labuan Bajo, Jumat (19/7).

Dalam ekonomi sirkular ini, ungkapnya, peran pemulung sangat penting dalam pengumpulan sampah plastik. Bisa dikatakan sampai 90%. Pelaku lain dalam ekonomi sirkular ini ialah bank sampah.

"Kami juga bekerja sama dengan beberapa konsumen kami dari restoran dan hotel yang memang mengirimkan langsung kemasan bekas ini ke pusat daur ulang kami di enam daerah," imbuhnya.

Danone menargetkan dapat menggunakan plastik daur ulang sebagai bahan baku sebesar 50% pada 2025 dalam setiap produksinya.

Staf ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan Suseno Sukoyo mengatakan pemerintah bertekad mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% pada 2025 nanti. Salah satu strateginya ialah dengan menerapkan ekonomi sirkular di daerah destinasi wisata.

Untuk itu, pemerintah akan menerapkan biaya retribusi sampah kepada semua wisatawan dan hotel yang menggunakan laut sebagai salah satu bagian dari fasilitasnya. "Setiap hotel yang berhadapan dengan laut wajib mengeluarkan biaya lebih dari hotel biasa untuk pengelolaan sampah," ucapnya.

Untuk pengadaan alat daur ulang, pemerintah akan menggunakan anggaran APBN melalui KLHK. (Sru/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya