Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) akan fokus melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan di sejumlah provinsi rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan guna mengatasi asap yang bisa menimbulkan ISPA hingga kematian.
“BMKG mengatakan potensi awan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sangat kecil sebenarnya selama Juli hingga September ini. Untuk mengatasi kekeringan dengan hujan buatan mestinya sebelum itu. Tetapi awan akan tumbuh lebih baik pada bulan Oktober,” kata Kepala BPPT Hammam Riza di Bandar Lampung, Jumat (19/7).
Ia mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini akan fokus mengupayakan bantuan untuk yang mengalami kekeringan di darat. Sementara BPPT akan menyiapkan hujan buatan untuk mengatasi karhutla.
“Karena memang itu agak berisiko tinggi di Riau. Sekarang, di Kalimantan Barat, bahkan sudah mulai muncul asap,” katanya.
Baca juga: Pemerintah Jokowi Ingin Benahi Penanganan Karhutla
Karenanya, Hammam meminta BMKG segera mendetailkan ramalan-ramalan cuaca terutama terkait munculnya potensi-potensi awan di wilayah-wilayah rawan karhutla di Sumatra dan Kalimantan, serta daerah-daerah yang menghadapi kekeringan di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Sebelumnya, ia mengatakan upaya hujan buatan hanya memungkinkan jika masih ada awan yang dapat disemai dengan garam.
Berdasarkan pantauan dari Satelit Terra/Aqua (LAPAN) dengan tingkat kepercayaan di atas sama dengan 80% terdapat sembilan titik panas di Kalimantan Barat, satu di Kalimantan Selatan.
Sedangkan berdasarkan pantauan NOAA terdapat delapan titik panas di Riau dan dua titik panas di Jambi. (Ant/OL-2)
Hal yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama antar negara.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengerjakan berbagai tugas dan memecahkan masalah.
"Tuntutan kita tidak banyak. Di masa pandemi seperti ini tentunya kita sangat keberatan adanya pemutusan kontrak. Kita tidak menuntut pesangon, kita hanya minta dipekerjakan kembali."
Handoko menyebut bahwa dalam kontrak yang ditandatangani para awak sudah tertera kesepakatan itu. Para awak juga bisa memutus atau mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Satu unit teknologi Arsisnum diperuntukkan bagi Rumah Singgah Gelora Serayu Banyumas, sebuah rumah yang digratiskan bagi keluarga pasien yang menunggu di RS.
Saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sedang berlangsung di Kalimantan Barat sejak 17 September 2021
Warga DKI Jakarta dan sekitarnya yang beraktivitas di ibu kota diimbau waspada akan adanya hujan pada hari ini, Kamis 10 Juli 2025.
Penduduk DKI Jakarta dan juga warga di sekitarnya yang berkegiatan di ibu kota diminta kembali waspada. Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, sejumlah wilayah Jakarta diperkirakan hujan.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Imbauan waspada kepada seluruh warga DKI Jakarta dan sekitarnya. BMKG memprakirakan seluruh kawasan ibu kota masih akan diguyur hujan pada hari ini.
38 kota besar di Indonesia akan mengalami potensi hujan ringan, hujan sedang, hujan disertai dengan petir, berawan, dan berawan tebal yang akan melanda
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Selasa 1 Juli 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved