Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Presiden Minta Jangan Ada Lagi Impor Sampah Ilegal

Dhika Kusuma winata
17/7/2019 18:33
Presiden Minta Jangan Ada Lagi Impor Sampah Ilegal
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya(ANTARA)

PRESIDEN  Joko Widodo meminta agar jangan lagi ada impor sampah ilegal karena akan membebani lingkungan di dalam negeri. Hal itu dikemukakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung Nusantara I DPR RI, Jakarta, Rabu (17/7).

"Presiden sudah menegaskan agar tidak ada impor sampah ilegal. Kemudian kami sudah usulkan revisi Peraturan Menteri Perdagangan No.31/2016 tentang Impor Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)," kata Menteri Siti.

Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan mengenai revisi untuk pengetatan impor sampah. Menurutnya, Mendag juga telah sepakat revisi diperlukan untuk mencegah penyelundupan sampah ke Indonesia.

"Impor sampah yang ilegal ini seperti siluman masuknya karena jelas dalam aturan impor limbah plastik dan kertas harus bersih dan dalam bentuk scrap. Temuan di Jawa Timur isi kontainer terkontaminasi sampah hingga 30%," imbuh Siti.

Ia menambahkan dalam rencana revisi Permendag Nomor 31/2016, pos tarif (HS Code) impor limbah non-B3 scrap plastik diusulkan tidak ada kode 'lain-lain' sehingga scrap plastik yang diimpor tidak tercampur dengan scrap plastik yang tidak dapat di-recycling di Indonesia.

Dalam usulan revisi, disepakati juga impor limbah lain yakni kertas agar dipantau lebih ketat seperti impor limbah plastik. Pasalnya, temuan di Jawa Timur impor scrap kertas juga memuat sampah rumah tangga bahkan limbah B3. Itu artinya, impor limbah kertas juga akan memerlukan rekomendasi dari KLHK terlebih dahulu.

"Kita sudah sepakat dengan Mendag agar impor limbah kertas perlu rekomendasi. Di tingkat menteri, saya dan Mendag sudah sepakat tidak boleh impor sampah," ucapnya.

Selain penegakan aturan, Menteri Siti mengatakan pihaknya juga tengah membahas dorongan agar industri Tanah Air mengoptimalkan sampah dalam negeri untuk daur ulang. Salah satunya dengan pemberian insentif bagi perusahaan yang menggunakan bahan baku dari dalam negeri.

Sebelumnya, di Surabaya KLHK bersama Bea Cukai sedikitnya telah memeriksa 76 kontainer sampah impor. Rinciannya, lima kontainer asal Amerika Serikat sudah dipulangkan pada pertengahan Juni lalu. Adapun 8 kontainer asal Australia, 20 kontainer asal Jerman, dan 38 kontainer lagi asal Amerika Serikat sudah direkomendasikan untuk direekspor.

KLHK dan Bea Cukai juga telah memeriksa sedikitnya 65 kontainer sampah impor di Batam. Dari jumlah itu sebanyak 49 kontainer dipulangkan karena isinya tercampur dengan sampah rumah tangga dan limbah B3. Rinciannya, 26 kontainer asal Amerika Serikat, 1 kontainer asal Australia, 11 kontainer asal Hong Kong, 9 kontainer asal Jerman, dan 2 kontainer asal Prancis. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya