Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DAERAH Selatan Pulau Jawa masuk dalam daerah rawan tsunami. Hal itu dibuktikan dari hasil riset yang dilakukan oleh beberapa ahli dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Penelitian yang dilakukan peneliti LIPI Eko Yulianto lewat uji karbon menemukan deposit tsunami di pesisir Kulon Progo, Yogyakarta berusia 300 tahun. Diduga tsunami di daerah itu pernah terjadi pada 1699. Deposit lebih tua juga ditemukan berusia 1698 tahun, 2785 tahun, dan 3589 tahun. Deposit dengan usia lebih kurang sama, ditemukan di Lebak, Banten, hingga Cilacap, Jawa Tengah.
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono temuan itu menunjukan adanya potensi gempa besar dan tsunami di sepanjang wilayah tersebut.
"Sepanjang Selatan Jawa mempunyai risiko tsunami tinggi," ujar Rahmat dalam acara temu media terkait Desa Tangguh Bencana di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Rabu (10/7).
Temuan tersebut, ucap Rahmat, menjadi dasar pentingnya penguatan kesiapsigaan masyarakat di Selatan Pulau Jawa. Ia membandingkan daerah di Selatan pulau Jawa dengan Sumatera Barat yang dianggap lebih siap dalam menanggulangi ancaman tsunami yang diprediksi berasal dari gempa besar segmen megathrust Mentawai. Hal itu sempat diungkapkan oleh peneliti LIPI Danny Hilman Natawidjaja, beberapa waktu lalu.
"Sumatera justru lebih siap dengan adanya tsunami Aceh bahwa ada Megrust Mentawai. Sudah siap sarana dan prasarana seperti shelter-shelter tsunami di Sumbar dan edukasi masyarakat," ucap Rahmat.
Berdasarkan kajian risiko bencana Indonesia, Badan Nasional Penggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat 584 desa di Selatan Pulau Jawa yang masuk dalam kategori wilayah kelas rawan sedang dan tinggi tsunami. Menurut Direktur Pemberdayaan Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Liliek Kurniawan, ada 600 ribu masyarakat yang bermukin di desa-desa tersebut.
"Dengan banyaknya jumlah penduduk, tsunami menjadi ancaman luar biasa yang banyak menelan korban apabila kapasitas masyarakat tidak dipekuat," ucapnya. (A-2)
SEJAK tsunami Pangandaran pada 2006, tim peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN menyimpulkan bahwa tsunami raksasa di selatan Jawa memang pernah terjadi berulang. R
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
KEKHAWATIRAN akan tsunami besar di wilayah Pasifik mulai mereda pada Rabu (30/7), setelah gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,8 mengguncang wilayah terpencil di Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
GEMPA bumi yang terjadi di Kamchatka, Rusia sebesar Magnitudo 8,7 dapat meminimalisir jumlah korban didukung karena sistem peringatan dini yang sangat baik.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Gempa Bumi secara virtual, Minggu (17/8) malam.
BNPB melaporkan satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (17/8).
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (17/8), telah menyebabkan 32 orang yang mengalami luka-luka di Kabupaten Poso
BNPB mengirimkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved