Sutopo Purwo Nugroho di Mata Kepala BNPB dan Tokoh Bangsa

Sri Utami
07/7/2019 19:57
Sutopo Purwo Nugroho di Mata Kepala BNPB dan Tokoh Bangsa
Kapusdatin dan humas BNPB Sutopo Purwo Nugorho saat memberikan keterangan pers di tengah perjuangannya melawan kanker paru-paru(AFP/Goh Chai Hin)

DEDIKASI Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan bencana Sutopo Purwo Nugroho di tengah perjuangannya melawan penyakit kanker paru-paru stadium 4B, menyisakan kesedihan sekaligus pembelajaran bagi semua orang yang sempat mengenalnya.

Tak terkecuali bagi Kepala BNPB Doni Monardo yang menyebutnya sebagai Pahlawan Kemanusiaan.

"Pak Topo adalah Pahlawan Kemanusiaan yang telah ikut membesarkan nama BNPB sejak dibentuk tahun 2008. Pak Topo juga telah mengharumkan nama Indonesia dalam sejumlah karyanya antara lain Penghargaan tertinggi yang diterima Pemerintah RI di Baku, Azerbaijan dari PBB di Bidang Inovasi Kebencanaan melalui Petabencana," ucapnya.  

Setelah mendengar kabar wafatnya Sutupo, Doni langsung memerintahkan staf BNPB untuk menyiapkan segala kebutuhan terkait pemakaman. Bahkan secara khusus dia meminta penerimaan jenazah sang Pahlawan Kemanusiaan itu dapat diproses dengan pemakaman menggunakan tradisi kedinasan BNPB.

"Dalam menjalankan tugas sebagai Pahlawan Kemanusiaan dan informan andalan BNPB, Sutopo selalu tampil penuh totalitas, memberikan informasi kebencanaan. Sebagai contoh, ketika Indonesia dilanda bencana bertubi-tubi pada 2018 seperti gempa bumi beruntun di NTB, gempa bumi disusul tsunami dan likuefaksi yang dahsyat di Sulawesi Tengah, dan tsunami senyap di Selat Sunda," paparnya.

Baca juga : Jenazah Sutopo Bakal Diterbangkan ke Solo Senin Pagi

Doni juga menilai dedikas Sutopo untuk menolong sesama sangat dirasakan orang banyak. Pria kelahiran Boyolali tersebut juga tidak menyerah melawan berbagai berita yang simpang siur dan informasi terkait bencana melalui media sosial yag dikelolanya secara pribadi.

Bahkan Sutopo sering menyelenggarakan konferensi pers di kediamannya ketika bencana terjadi pada akhir pekan. Selain pernah melakukan wawancara dengan media di rumah, dia juga melayani awak media di halaman rumah sakit, mall, atau bahkan pernah di TPU Pondok Rangon saat dirinya melayat dan sebagainya

"Selama proses pengobatan kemoterapi di Indonesia, Sutopo selalu langsung kembali ke kantor untuk memberikan konferensi pers. Di rumah sakit ia membuat siaran pers dan menyebarkan ke ribuan wartawan yang dikelolanya dalam grup aplikasi WhatsApp," imbuhnya.

Dia menambahkan semua yang dilakukan Sutopo selama ini dengan memberikan pernyataan resmi dan menjelaskan kejadian dan penanganan bencana menjadi wujud bahwa negara hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apa pun.

Sementara itu berbagai ucapan kesedihan terus mengalir dari berbagai kalangan. Dalam akun media sosialnya, Presiden Joko Widodo menilai Sutopo sebagai sosok yang berdedikasi dan memberikan manfaat kepada orang banyak.

Bahkan dalam unggahan yang disertai foto tertawa bersama Sutopo tersebut Joko Widodo menuturkan kembali nilai hidup yang menjadi pengan Sutopo selama ini.

Baca juga : Keluarga Sutopo Sudah Punya Firasat Sejak Pekan Lalu

"Hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain. Kata Pak Sutopo suatu ketika dan dia mengamalkan kalimat itu dengan baik," tulis Presiden.

Ungkapan kehilangan juga mengalir dari beberapa tokoh termasuk perancang busana Anne Avantie. Dia menyampaikan duka mendalam melalui akun Instagram Sutopo siang tadi.

"Mas saya bawa dalam doa saya. Saya percaya kuasa Tuhan Yang Ilahi"

Selain Anne, Basuki Tjahja Purnama dan juga Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti juga menghiasi trending topik twitter.

"Selamat jalan Pak Sutopo seorang pejuang yang tangguh dan sangar berdedikasi. Terima kasih untuk semua pelajaran dan sumbangsihnya selama ini. Saatnya istirahat yang tenang," tulis Basuki. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya