Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DARI hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejumlah wilayah sudah memasuki hari tanpa hujan (HTH) hingga 30 Juni. BMKG menyimpulkan bahwa sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara terdapat potensi kekeringan meteorologis dengan kriteria panjang hingga ekstrem.
Deputi Bidang Klimatologi Herizal mengatakan dari hasil analisis teridentifikasi adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah. Untuk kategori awas (telah mengalami HTH di atas 61 hari) dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm dalam 10 hari mendatang dengan peluang kurang 70% antara lain Jawa Barat meliputi Bekasi, Karawang, dan Indramayu. Kemudian Jawa Tengah terdapat di Karanganyar, Klaten, Magelang, Purworejo, Rembang, Semarang, Semarang, dan Wonogiri, dan sebagian besar Jawa Timur
Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta potensi kekeringan ada di Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Sleman. Kemudian di Kabupaten Buleleng, Bali juga terancam kekeringan jangka panjang. Adapun di Nusa Tenggara meliputi Bima, Kota Bima, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Timur, Kota Kupang, Lembata, Belu, Sumba Timur, Rote Ndao, Sikka, dan Lembata.
Untuk kategori siaga atau daerah yang telah mengalami HTH lebih 31 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm dalam 10 hari dengan peluang kurang 70% di Jakarta Utara dan Banten. Selain itu, daerah yang masuk dalam kategori waspada atau telah mengalami HTH kurang dari 21 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm dalam 10 hari dengan peluang kurang 70% antara lain Aceh Besar, Pidie kan Bireuen, Aceh, Merangin, Batanghari dan Bengkayang, Way Kanan, Lampung, Pulangpisau, Kalimantan Tengah, Bengkayang, Kalimantan Barat, Bantaeng, Selayar dan Tangkahan, Sulawesi Selatan
"Selain itu monitoring terhadap perkembangan musim kemarau menunjukkan berdasarkan luasan wilayah. 37% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau dan 63% wilayah masih mengalami musim hujan," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (4/7).
Menurut BMKG, wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi Aceh bagian Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung, Pulau Jawa dan Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan bagian Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian Selatan, Maluku, dan Papua bagian Selatan.
"Musim kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali. Beberapa daerah diprediksikan masih berpeluang mendapatkan curah hujan," imbuhnya.
baca juga: Daerah Diminta Aktif Pasok Air Bersih
Potensi curah hujan tinggi diindikasikan terjadi di sejumlah wilayah antara lain siaga prakiraan Curah Hujan kurang dari 200 mm dalam 10 hari dengan peluang kurang 70%, di Morowali, Banggai, dan Tojounauna, Sulawesi Tengah, dan di Yahukimo, Pegunungan Bintang, Asmat, Mimika, Jayawijaya, Nabire, dan Paniai, Papua.
BMKG mengimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah dan peningkatan potensi kebakaran. (OL-3)
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
PERUBAHAN iklim terus menjadi ancaman serius bagi dunia. Badan ilmiah utama PBB untuk iklim, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kembali mengingatkan dunia di COP29
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved