Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MERESPONS hasil KKT ASEAN ke 34 di Bangkok, Thailand pada 23 Juni 2019 lalu, ASEAN Costi (The Committe on Science Technology and Innovation) akan mendeklarasikan Costi Retreat pada 28 Juni 2019 di Bali, sebagai bentuk kesiapan negara-negara anggota ASEAN menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Kepala Biro Kerjasama dan Komunikasi Publik Kemenristekdikti Nada Marsudi selaku co Chairman dalam acara 76th ASEAN Costi yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Selasa (25/6) menjelaskan Presiden RI Joko Widodo saat pertemuan KKT ASEAN di Bangkok mengingatkan ASEAN belum mengambil peran dalam merespons Revolusi Industri 4.0.
"Dalam pertemuan para pemimpin negara-negara di Asia Tenggara, untuk merespons Revolusi Industri 4.0 ini, Indonesia punya inisiatif yang telah diusulkan di dalam pertemuan tersebut," terang Nada.
Disebutkan di organisasi ASEAN telah dipetakan adanya peta jalan inovasi ASEAN (ASEAN Innovation Roadmap) 2019-2025. Kemudian ASEAN juga membangun The ASEAN Digital Integration Framework Action Plan 2015-2025. Deklarasi ASEAN untuk transformasi industri menuju industri 4.0.
"Untuk menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0 ini, diusulkan oleh Indonesia bahwa adanya aksi nyata dalam menjawab tantangan tersebut," lanjut Nada.
Baca juga: Negara-Negara ASEAN Siap Biayai Peneliti Regional
Aksi nyata menyongsong era Revolusi Industri 4.0 ini dengan mempersiapkan sumber daya manusia.
"Maka di Bali ini, kami akan mendeklarasikan Costi Retreat untuk mendukung persiapan ASEAN menyambut Revolusi Industri 4.0," ungkapnya.
Untuk itu, dalam Costi Retreat ini, disepakati dalam mempersiapkan SDM serta kontribusinya di era digital. Oleh sebab itu, ASEAN Business Advisory Council telah merekomendasikan proyek ASEAN Human Empowerment and Development yang difokuskan pada persiapan SDM untuk Revolusi Industri 4.0.
"Selain itu juga akan dibahas prospek ekonomi digital untuk negara-negara ASEAN. Tidak ketinggalan dibahas pula kesiapan peran kerja dan keterampilan kerja. Potensi apa saja yang bisa diintervensi dan strategi kebijakan yang mendukung Revolusi Industri 4.0," jelas Nada
Hasil-hasil pembahasan di Bali ini akan disampaikan dalam pertemuan ASEAN Costi ke 77 di Singapura pada Oktober 2019.
Selain persiapan menyambut era 4.0, dalam pertemuan itu juga dibahas bagaimana menyatukan visi dan kerja sama lebih erat lagi.
Nada mencontohkan delegasi Thailand menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan data base mikroba di lingkup negara-negara ASEAN. Namun upaya itu tidaklah cukup.
"Kalau sekadar mengumpulkan data base tanpa ada keterangan apa keunggulan atau potensi dari mikroba ini untuk apa. Makanya para delegasi mengusulkan jangan hanya mengumpulkan data base, tapi juga potensi mikrobanya."
Selain itu, lembaga-lembaga riset swasta atau dimiliki industri patut pula diajak kerja sama. Indonesia juga mengajak negara-negara ASEAN juga fokus ke teknologi dan inovasi di sektor pangan, energi, maritim, teknologi informasi, dan sebagainya.(OL-5)
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved