Pemerintah Antisipasi Wabah Cacar Monyet

PEMERINTAH telah melakukan sejumlah antisipasi di bandara dan pelabuhan untuk mencegah merebaknya penyakit cacar monyet atau monkeypox.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bentuk antisipasi itu antara lain melalui pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran suhu tubuh kepada tiap penumpang.

"Warga negara Indonesia dan asing yang baru memasuki wilayah Indonesia akan dipindai. Bila diketahui suhunya tinggi, melebihi batas normal, penumpang akan langsung dievakuasi untuk penanganan lebih lanjut," kata Anung, kemarin.

Kasus pertama cacar monyet dilaporkan terjadi di Singapura setelah seorang warga Nigeria dinyatakan mengidap virus.

Sumber virus diduga berasal dari daging satwa liar yang sempat dikonsumsinya di sebuah resepsi pernikahan di Nigeria sebelum memasuki Singapura pada 28 April 2019. Daging satwa liar merupakan salah satu sumber penularan virus cacar monyet.

Pengawasan terhadap para penumpang yang berasal dari Singapura dan Batam kini telah dilakukan Dinas Kesehatan Riau.

"Dinas kesehatan telah meminta kepala kantor kesehatan pelabuhan di Pekanbaru untuk melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap para penumpang pesawat yang berasal dari Singapura dan penumpang yang berasal dari Batam karena banyaknya masyarakat Riau yang bepergian ke Singapura melalui Batam," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir.

Pihaknya juga meminta instansi terkait untuk meningkatkan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan laut di Provinsi Riau yang mempunyai alur masuk dari Batam.

Dia menegaskan sampai sejauh ini belum ada informasi terkait dengan kasus monkeypox di Riau. Meski demikian, Dinas Kesehatan Riau dan sarana pelayanan kesehatan lain tetap waspada dan melakukan pemantauan di masyarakat.

Sementara itu, Otoritas Bandara Sultan Syarif Kasim II di Kota Pekanbaru, Riau, menyatakan alat pemindai panas (thermal scanner) sudah diaktifkan untuk memantau penumpang dari Singapura yang berpotensi terjangkit virus cacar monyet.

Executive General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan peranti pemindai panas tubuh itu ditempatkan di terminal kedatangan internasional. Pengoperasiannya dilakukan kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di bandara.

Imbauan Kemenlu

Kementerian Luar Negeri juga mengeluarkan imbauan kepada WNI terkait dengan temuan kasus cacar monyet yang diumumkan otoritas Singapura pada 9 Mei 2019.

Kemenlu mengimbau WNI yang sedang berada di Singapura untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan situasi melalui media lokal ataupun laman Kementerian Kesehatan Singapura.

WNI yang berada atau berencana bepergian ke negara-negara Afrika Tengah dan Barat juga diimbau untuk selalu menjaga pola hidup higienis, menghindari kontak kulit langsung dengan bangkai hewan atau mayat yang terinfeksi, serta tidak mengonsumsi daging berbagai satwa liar seperti monyet, kadal, buaya, dan ular.

WNI yang memiliki gejala-gejala tertentu seperti demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam-ruam setelah mengunjungi negara-negara di Afrika Tengah dan Barat diharap segera mengunjungi dokter atau fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan.

Di sisi lain, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan pihaknya akan melakukan penelitian terkait dengan ancaman penyebaran virus tersebut. (Sru/RK/RF/Ant/X-11)