Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PENDANAAN menjadi salah satu kendala yang sering dihadapi dalam program konservasi lingkungan. Untuk membantu mengatasi masalah itu, organisasi konservasi global The Nature Conservancy (TNC) menawarkan program Blue Bonds yang mencakup pendanaan konservasi laut.
Program global itu disampaikan pada konferensi filantropi dunia TED, di Vancouver, Kanada, baru-baru ini. Para donor menyatakan dukungan mereka. Negara-negara pantai atau kepulauan seperti Indonesia bisa memanfaatkan program tersebut.
"Inti dari program Blue Bonds ialah kesepakatan. Negara pantai atau kepulauan agar berkomitmen dalam melindungi setidaknya 30% dari wilayah lautnya yang dekat dengan pantai, termasuk terumbu karang, mangrove, tempat pemijahan ikan, dan habitat, serta spesies laut penting lainnya," terang CEO TNC, Mark Tercek, melalui keterangan tertulis, Minggu (21/4).
Sebagai gantinya, lanjut Tercek, TNC akan membantu merestrukturisasi sebagian dari utang negara yang mengarah pada tingkat bunga yang lebih rendah dan periode pembayaran yang lebih lama, juga mendukung upaya konservasi yang sedang berlangsung, seperti meningkatkan manajemen perikanan dan mengurangi polusi.
Baca Juga: Konservasi Hiu dan Pari Butuh Data Memadai
"Para ilmuwan TNC akan membantu membuat rencana tata ruang laut dengan masukan dari masyarakat setempat, termasuk asosiasi perikanan, bisnis pariwisata, dan pejabat pemerintah. Keterlibatan lokal sangat penting untuk memastikan bahwa rencana tersebut mendukung ekonomi lokal secara berkelanjutan sambil melindungi habitat."
Mengutip riset para ilmuwan, Tercek menyebutkan bahwa tanpa perbaikan pengelolaan, 90% terumbu karang akan punah. Kenaikan muka air laut dan badai yang semakin kuat mengancam 40% populasi di dunia.
"TNC telah bekerja dengan banyak negara, merancang kawasan perlindungan laut selama 30 tahun. Kami mencari cara untuk melindungi daratan dan perairan, lalu mendanai perlindungannya," pungkas Tercek. (Nik/H-3)
Pemerintah Indonesia memperkuat komitmennya dalam mencapai target konservasi laut 30% atau sekitar 97,5 juta hektare dari total wilayah laut nasional pada tahun 2045.
Konservasi spesies laut dilindungi juga menjadi titik fokus kegiatan WWF-Indonesia dengan berkontribusi dalam penyusunan rencana tata ruang laut (RZ KSN/KSNT) di 11 lokasi.
YKAN, sejak 2014, berfokus pada pelestarian alam dan kolaborasi dengan masyarakat lokal. Salah satu contohnya adalah sistem sasi.
Pada 23-25 April 2024, berlangsung pertemuan teknis ketiga mengenai pengaturan pelaksana wilayah tumpang tindih yurisdiksi ZEE dan LK Republik Indonesia-Vietnam, di Ha Noi, Vietnam.
Ia mengatakan menjaga mangrove ini sangat penting untuk satu wilayah untuk mencegah ambrasi.
Program berSEAnergi untuk Laut yang menjadi inspirasi masa depan kelautan Indonesia serta pemaparan kontribusi PIS dalam penurunan emisi karbon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved