Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DESAINER asal Bandung, Sonya Morina, memiliki konsep berbeda dan unik pada rancangan busananya. Ciri khasnya ialah melukis di atas kain sutra.
Tahun lalu, bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat, ia menerjemahkan dalam bentuk lukisan di atas kain sutra dan mencampurkan beragam pola dan motif tenun Nusantara dengan sentuhan khusus kontemporer namun lekat tradisi dalam sebuah pertunjukan bertema 'Dvipantara'.
Namun, di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2019 yang berlangsung di JCC, 27-31 Maret, Sonya membawakan tema 'The Orient' dalam rancangannya yang menonjolkan kelembutan dan keindahan wanita Indonesia.
Koleksinya bercorakkan burung bangau dan cherry yang terinspirasi dari batik Jawa Hokokai yang dahulu diperkenalkan warga Tionghoa dengan pola dan warna yang dipengaruhi budaya Jepang.
Selain indah bentuknya, simbolisasi burung bangau juga sangat terkenal di Jepang yang melambangkan kebijaksanaan. Keanggunan pun digambarkan dengan sepasang bangau yang terbang ke langit. Koleksi yang terinspirasi dari lukisan Jepang ini memang banyak mendominasi rancangan Sonya.
Baca juga: Nivea Pilih 9 Penata Rias Terbaik Tularkan Inspirasi Kecantikan
Melukis di atas sutra bukanlah hal yang mudah, dan banyak sekali hambatannya. Akan tetapi, karena kecintaannya terhadap seni, membuat Sonya tak pernah berhenti untuk melanjutkan pencarian dan eksperimennya dalam pembuatan lukis tenun ataupun floral dan alam.
"Saya percaya bahwa apa pun yang kita hasilkan dengan sepenuh hati, bila dikombinasikan dengan pengetahuan dan keterampilan, akan sangat indah," tutur Sonya di Jakarta, Selasa (26/3).
Adapun untuk proses pengerjaan karyanya membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 1 minggu hingga 1 bulan disebabkan pengerjaannya yang manual. Namun demikian, ia sangat menyukai hasil ketekunannya.
"Semakin lama melakukan sesuatu, semakin bagus hasilnya. Dengan menggambar setiap hari, kita dapat mengubah wajah ikat tebal, misalnya menjadi kain tipis sutra yang bisa dipakai sebagai pakaian," akunya.
Adapun ide yang melatarbelakanginya membuat lukisan di atas kain sutra karena senang melihat koleksi kain-kain dari seluruh Indonesia.
"Dan itu menyadarkan saya bahwa kekayaan warisan Indonesia dalam bidang tenun dan proses pencelupan tradisional semakin tenggelam di tengah-tengah maraknya produksi skala besar yang menggunakan mesin. Ini semua bukan sekadar fesyen tetapi dalam setiap hasil yang dibuat, memiliki warna-warna dan motif yang mewakili Nusantara," ucap mantan Gadis Sampul 1988 ini.
Ia pun berharap rancangannya dapat mengangkat kain Nusantara ke level yang berbeda.
"Saya coba membuktikan bahwa eksplorasi kain Indonesia salah satu sejatinya tak memiliki batas. Tenun maupun batik bisa dibentuk jadi busana modern, namun tetap bercita rasa Indonesia," kata Sonya. (RO/OL-1)
CASING HP kini bukan hanya sekadar pelindung, tetapi juga menjadi bagian dari gaya dan identitas seseorang. Kimberly Ryder pilih casing HP yang stylish dan fungsional
Casing produk kolaborasi bertajuk Reinventing Forms of The Future yang menyatukan desain cyber-mechanical dari Machine56 dengan pendekatan fashion-tech asal Singapura, Skinarma.
Melalui partisipasi strategis ini, Apex Tactix tidak hanya menampilkan koleksi terbaru juga memperkuat hubungan dengan komunitas dan konsumen loyal.
Koleksi perdana Seamilier yang diperkenalkan di ajang KKI terinspirasi dari keunikan pesisir Belitung dan sejarah kapal karam legendaris yang tenggelam di perairan Batu Itam.
Taqeeya merupakan pionir busana muslimah premium dengan dedikasinya selama 18 tahun serta meraih predikat The Best Abaya Brand pada ajang Istanbul Halal Expo 2024.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved