Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019. Sebanyak 92.331 peserta dari 478.608 pendaftar dinyatakan lolos seleksi.
Sepuluh besar kampus yang menerima mahasiswa melalui SNMPTN ialah Universitas Brawijaya (3.957 orang), Universitas Negeri Padang (2.591), Universitas Sumatera Utara (2.508), Universitas Pendidikan Indonesia (2.493), Universitas Jember (2.215), Universitas Andalas (2.154), Universitas Diponegoro (2.146), Universitas Negeri Semarang (2.115), Universitas Halu Oleo (2.070) dan Universitas Syiah Kuala (2.039).
Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengatakan seleksi penerimaan tahun ini lebih merata dari segi kampus penerima. Hal itu ditunjukkan dengan peringkat sepuluh besar universitas penerima mahasiswa baru SNMPTN tidak didominasi kampus di Pulau Jawa saja. Dari peringkat sepuluh besar, lima PTN di antaranya tersebar di Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Tenggara, dan Aceh.
"Sekarang kian merata," ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (23/3).
Baca juga: Lulus SNMPTN tidak Bisa Daftar SBMPTN
Sementara itu, sepuluh besar kampus yang menerima mahasiswa dari jalur SNMPTN dan berpotensi mendapatkan beasiswa Bidikmisi juga tidak didominasi kampus di Pulau Jawa. Sejumlah kampus dengan 10 sepuluh besar penerima Bidikmisi tersebut ialah Universitas Negeri Padang (1.390 mahasiswa), Universitas Halu Oleo (1.097), Universitas Syiah Kuala (1.063), Universitas Andalas (832), UPI Bandung (825), Universitas Jember (678), Universitas Sebelas Maret (654), USU (650), Universitas Mataram (616) dan Universitas Tadulako (611).
Menristekdikti M Nasir mengatakan mutu perguruan tinggi di Indonesia kini kian membaik. Pasalnya, sebaran universitas dengan akreditasi A sudah meningkat. Ke depan, diharapkan sebaran universitas dengan akreditasi A dapat semakin banyak hingga ke wilayah timur Indonesia.
"Kalau dulu universitas dengan akreditasi A hanya ada di Pulau Jawa, saat ini sudah semakin baik. Di Sulawesi sudah ada, begitupun juga di Sumatra” katanya.
Untuk pendidikan yang lebih merata, ia menghimbau agar masyarakat yang sudah mendapatkan kursi di SNMPTN tidak lagi mendaftar di seleksi berikutnya yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan ujian mandiri.
Kemristekdikti tahun juga memastikan kesempatan bagi calon mahasiswa agar lebih merata. Mereka yang lolos SNMPTN tidak bisa lagi mendaftar pada SBMPTN. Itu agar tidak ada kursi kosong pada kampus penerima mahasiswa SNMPTN dan membuka peluang lebih terbuka pada pendftar lain di SBMPTN.
Ketika nomor induk siswa sudah diterima di SNMPTN, secara otomatis akan ditolak dalam sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) jika yang bersangkutan mendaftar SBMPTN. Hal itu dinilai efektif untuk memeratakan peluang calon mahasiswa mendaftar PTN. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved