Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Jangan Sampai Industri 4.0 Gerus Identitas Bangsa

Antara
14/3/2019 22:00
Jangan Sampai Industri 4.0 Gerus Identitas Bangsa
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro )

DIREKTUR Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan meski saat ini masuk dalam Revolusi Industri 4.0, namun identitas Indonesiaan jangan sampai hilang.   

"Keterampilan dan pengetahuan jadi satu soal untuk modal masuk revolusi industri, tapi identitas ini yang sangat penting," kata Hilmar usai Diskusi Forum Merdeka Barat dengan tema Membangun Karakter dan Mental Indonesia di Kantor Staf Presiden di Jakarta, Kamis (14/3).

Dia mengibaratkan identitas keindonesiaan sebagai kemudi untuk membawa bangsa ke arah yang lebih baik. Identitas keindonesiaan seperti gotong royong, ramah dan gemar menolong serta cinta budaya bangsa.    

"Mau dibawa kemana kita tanpa kemudi, bisa bablas seperti munculnya rostitusi online, penyalahgunaan narkotika daln lainnya," tambah dia.

Baca juga: Perempuan Kerap Batasi Diri Hadapi Revolusi Industri 4.0

Upaya yang dilakukan agar identitas keindonesiaan tetap bertahan adalah salah satunya melalui pendidikan karakter yang ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.

Pendidikan karakter bisa ditanamkan lewat tindakan-tindakan kecil yang dilakukan dilakukan sehari-hari dan menjadi kebiasaan, seperti membersihkan sekolah, merapikan sepatu sendiri dan lainnya. Selain itu, kearifan lokal yang hidup di tengah masyarakat juga harus terus dipertahankan.   

"Kalau Revolusi Industri 4.0 itu 'gaspol', kearifan lokal jadi remnya. Jadi dia tahu persis bagaimana mengendalikan kendaraan yang lari cepat agar bisa sesuai dengan tujuan kita," katanya. (OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya