Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Warga Tebar Ikan Cupang Basmi DBD

MI
30/1/2019 07:45
Warga Tebar Ikan Cupang Basmi DBD
Permintaan berbagai jenis ikan hias di Jombang meningkat, karena masyarakat banyak yang menyukai memelihara ikan hias, sebagai hiasan di rumah untuk hiburan dan pemakan jentik nyamuk.(ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

BANYAKNYA rawa yang kotor di sejumlah wilayah menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan sejak awal tahun ini.

Merebaknya wabah demam berdarah dengue (DBD) bukan sekadar siklus musiman, melainkan juga dipicu buruknya kondisi lingkungan.

"Penyakit ini mudah tersebar karena lingkungan kotor dan berada di rawa-rawa. Kami minta warga membasmi nyamuk dengan memelihara ikan tempalo (cupang) atau menebar abate," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Fery Yanuar, kemarin.

Di Sumsel, selama Januari tercatat 395 kasus DBD dan terdata tiga orang meninggal. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini, pihaknya sudah mengirim edaran ke kabupaten dan kota untuk mengantisipasi DBD.

Tasikmalaya, Jawa Barat, yang termasuk wilayah endemis DBD juga melakukan hal yang sama dengan Sumsel. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Cecep Zaenal Kholis, mengaku telah mengimbau warga menebarkan ikan cupang untuk membasmi jentik nyamuk pembawa virus DBD.

"Serangan yang terjadi disebabkan tumbuhnya jentik menjadi nyamuk dewasa karena nyamuk bertelur di genangan air hujan atau di kolam-kolam ikan," ujar Cecep.

Kasus DBD di Banyumas, Jawa Tengah, di awal tahun ini mencapai 26 kasus atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan di periode sama dua tahun silam. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Banyumas, Arif Burhanuddin, menyatakan pemicunya ialah tingginya curah hujan sehingga berdampak pada peningkatan kasus DBD.

"Pemberantasan tidak hanya membasmi jentik nyamuk dengan menebar ikan cupang atau abate, tetapi juga menyingkirkan benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk," ungkap Arif.

Sementara itu, wabah DBD telah menyebar di seluruh kabupaten dan kota di NTT. Laporan Dinas Kesehatan NTT, kemarin, menyebutkan penderita DBD bertambah 53 orang menjadi 1.116 orang dan korban meninggal pada 22-28 Januari mencapai 13 orang.

Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, meminta masyarakat waspada. "Selain rutin memberikan abate, pengasapan, dan melokalisasi kasus ini agar tidak menyebar." (Ind/DW/AD/LD/PO/RZ/X-3)

Dana Desa... | Hlm 19                                                                 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik