Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sepi Menghampiri Kota Suci, Petugas Haji Kenang Tamu Allah

Ade Alawi dari Arab Saudi
13/9/2018 08:14
Sepi Menghampiri Kota Suci, Petugas Haji Kenang Tamu Allah
(MI/ Ade Alawi)

PEMANDANGAN di Mekah Al Mukarramah, Arab Saudi, kini sungguh terasa bedanya dibandingkan 1-2 minggu sebelumnya.

Seiring dengan selesainya pergerakan jemaah haji gelombang 2 dari Kota Suci ini ke Tanah Air sejak Minggu (9/9), dan pemberangkatan jemaah dari Mekah ke Madinah untuk melaksanakan Arbain (salat 40 waktu secara berjemaah di Masjid Nabawi) yang terus berlangsung, Kota Mekah semakin lengang.

Dari 7 kawasan yang dihuni jemaah haji Indonesia di Kota Mekah tak ada lagi keriuhan jemaah, yakni  Syisyah, Raudhah, Aziziah, Mahbas Jin, Misfalah, Jarwal, dan Rei Bakhsy. Sejumlah hotel di kawasan itu sudah tergembok. Sepi terasa menyergap terlebih bila malam tiba.

Toko-toko dadakan dan pedagang kaki lima yang menjual oleh-oleh dari Tanah Suci, sudah tutup. Bus salawat yang setia mengantarkan jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya terisi tidak sampe separuhnya. Bus salawat akan menghentikan operasinya pada MInggu (16/9) bersamaan dengan selesainya pergerakan jemaah haji dari Mekah ke Madinah.

Selain itu, pada Senin (17/9), seluruh petugas haji Indonesia yang berada di Mekah akan meninggalkan kota ini menuju Tanah Air.

Bahkan, Pasar Jakfariyah di Kawasan Sulaimaniyah, sekitar 1 kilometer dari Masjidil Haram, yang dikenal sebagai pusat oleh-oleh haji terlengkap atau Tanah Abang-nya Mekah, sudah tidak seramai dulu. Beberapa toko sudah mulai tutup.

Demikian pula Masjidil Haram sudah tidak disesaki jemaah lagi, baik areal tawaf atau pun sa’i. Karena jemaah dari negara lain, termasuk Indonesia sudah mulai pulang ke negaranya masing-masing dan sebagian bergerak ke Madinah.

Sebaliknya, keramaian masih terasa di Madinah Al Munawwarah. Setiap 5 waktu salat Masjid Nabawi selalu penuh. Begitu pun pusat oleh-oleh di Kota Nabi ini, yakni Pasar Dawdiah Madinah masih ramai diburu jemaah haji.

Jemaaah haji Indonesia yang diberangkatkan dari Mekah ke Madinah, Rabu (10/9) sebanyak 15 kloter atau  6.384 orang. Jumlah jemaah yang tersisa di Mekah sebanyak 25.231 orang.

Sedangkan jumlah jemaah haji Indonesia yang berada di Madinah sebanyak 148 kloter atau 59.268 jemaah. Jemaah di Madinah akan memungkasi pulang ke Tanah Air pada Rabu (26/9).

Ketua Sektor 1 Daerah Kerja Mekah Ali Mahdzumi mengaku tak akan melupakan kenangan dengan para jemaah yang nota bene adalah Tamu Allah (dhuyufurrahman).

“Kami melayani jemaah dengan totalitas seperti melayani ayah, ibu dan keluarga sendiri. Seperti mengendong jemaah lansia, jemaah sakit, mengantar jemaah yang terpisah dari rombongan. Saat prosesi lontar jumrah sekitar pukul 01.30 WAS, kami menemukan pasangan kakek dan nenek berhenti dan duduk pinggir lantai 3 jamarat. Ternyata mereka kelelahan jalan kaki dari tenda mina menuju jamarat,” katanya di Mekah, Rabu (10/9).

Selanjutnya, sambungnya, kedua pasangan sepuh itu diantar untuk melontar jumrah Aqabah dan mengawalnya hingga ke Hotel Basyerahil Plaza, kawasan Sysah, Mekah.

“Dengan rasa haru kakek dan nenek tersebut mengucapkan terima kasih kepada petugas karena telah membantunya untuk melaksanakan (melontar) Aqabah dan mengantar mereka ke hotel,” ungkapnya.

Jurnalis yang tergabung dalam Media Center Haji pun menyimpan kenangan mendalam, terutama bila malam melewati kawasan Mina dan Jamarat. ''Langsung teringat jemaah dari Garut, Jawa Barat, si Ibu yang dua kali diinfus di tempat yang berbeda karena kelelahan. Pertama di Jamarat depan WC dan kedua di depan terowongan Al Muaisim Mina. Alhamduillah kami bisa mengantarnya ke maktab dengan bantuan petugas dari Perlindungan Jemaah,” ujar Sudarsono, jurnalis Koran Sindo ini.

Jurnalis Kemenag, Bramma Aji Putra, hingga kini masih mengenang wajah seorang jemaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)  Mekah. Namanya, Supriyati Teguh Adam, 51, warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jemaah Kloter SOC-5 ini menjadi jemaah pertama yang wafat di Makkah, atau kesebelas selama di Tanah Suci. Ia meninggal pada Sabtu (28/07) pukul 23.30 WAS.

“Saya sempat mengobrol singkat dengan almarhumah dan suaminya. Siangnya saya liput, malamnya meninggal. Inna lillahi wa inna ilahi rojiun,” ungkap Bram, sapaaannya.

Total jumlah petugas pada musim haji tahun ini  sebanyak 4.756. Rinciannya, petugas haji dari Kementerian Agama 2.718 dan Kementerian Kesehatan 2.038. Sedangkan total jemaah haji Indonesia sebanyak 203.351 orang.(X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya