Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
TEPAT 47 hari usai merilis single debut mereka yang berjudul Alone, band rock alternatif emo asal Pekalongan, Tears Don't Lie, resmi merilis single kedua Black & White.
Lagu ini menggambarkan perjalanan emosi dalam dunia yang penuh kontras, ketika cinta, perjuangan, dan harapan berbaur dalam nuansa hitam dan putih.
Dengan lirik yang puitis dan melodi yang mendalam, Black & White menceritakan kisah tentang perasaan yang terjebak di antara kegelapan dan cahaya.
Lagu ini mengajak pendengar untuk menyelami pertempuran batin antara benar dan salah, serta usaha untuk menemukan warna di tengah gemerlap kehidupan.
"Kami ingin lagu ini menjadi suara bagi mereka yang merasa terjebak dalam kebingungan, antara hitam dan putih, antara masa lalu dan masa depan. Musik adalah cara kami mengekspresikan perjuangan dan harapan," ungkap Tears Don't Lie.
Dengan aransemen yang kuat dan penuh emosi, Black & White menghadirkan kombinasi harmoni yang mendalam, mengingatkan kita pada esensi cinta dan perjuangan yang tidak lekang oleh waktu.
Lagu ini diproduksi dan di Mixing serta mastering oleh sentuhan khas Jengky Dosath Studio yang memastikan setiap nada mampu menyampaikan perasaan yang ingin disampaikan
Tears Don't Lie dibentuk di Pekalongan, Kota Batik, pada 2024. Band ini membawa nuansa emo yang kental, terinspirasi oleh band-band alternatif rock dan emo ternama seperti: Bring Me The Horizon (BMTH), Story of the year, Bullet for My Valentine, MCR, The Used, Dashboard Confessional.
Mereka berharap dapat memberikan warna baru di industri musik Indonesia sekaligus menunjukkan bahwa Pekalongan juga memiliki potensi besar di dunia musik.
Single Black & White sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai 28 Februari 2025. (Z-1)
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
Program musik Main-Main di Cipete sendiri telah menjadi ajang mingguan yang rutin digelar setiap Senin malam di Casatopia Cafe.
OTW, atau on the way dan ‘Ngaret’ atau suka datang terlambat semacam paket lengkap dari budaya tak tertulis di Indonesia.
Secara musikal, lagu The Circle dari Rivers of Avalon disusun untuk merepresentasikan emosi dan kesedihan mendalam karena kehilangan ikatan yang kuat.
Ide Witch Hunt, menurut PB Glas, berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
Radwimps juga telah membagikan penampilan live studio untuk Tamamono, lagu soundtrack utama dari drama NHK Anpan yang kini dapat disaksikan melalui kanal YouTube Radwimps.
Penyanyi dan penulis lagu Michael Clifford dari 5 Seconds of Summer resmi merilis single terbarunya berjudul Kill Me For Always, hasil kolaborasi dengan Porter Robinson
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved