Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Buku Puisi Melepas Kepergian Diluncurkan dengan Pertunjukan Parodi Sastra

Nike Amelia Sari
01/2/2025 22:37
Buku Puisi Melepas Kepergian Diluncurkan dengan Pertunjukan Parodi Sastra
Peluncuran buku puisi Melepas Kepergian(MI/Nike Amelia Sari)

BUKU puisi berjudul Melepas Kepergian karya penulis fiktif Raka Sulistyo Bintang diluncurkan melalui sebuah pertunjukan parodi sastra Indonesia oleh penulis Felix K. Nesi, sastrawan asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Pertunjukan tersebut digagas oleh Project Puri Sembilan, sebuah rumah kreatif yang fokus pada pengembangan naskah dan ide-ide seni, mencakup pertunjukan panggung, dokumenter, film, hingga penulisan biografi. 

Acara pementasan yang digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu (1/2) ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga ajakan bagi generasi muda untuk merasakan, memahami, dan mencintai keindahan kata. Pentas ini pun merupakan sebuah perayaan bagaimana sastra dapat menjadi medium untuk memahami perasaan dan pengalaman manusia.

Raka Sulistyo Bintang merupakan tokoh fiktif yang diadaptasi dari naskah drama musikal Memeluk Mimpi-Mimpi karya Felix K. Nesi yang ditulis tahun 2024 dan dipentaskan oleh Titimangsa di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM). Raka, yang diperankan oleh Daffa Wardhana, menulis buku puisi sebagai refleksi atas perjalanannya sebagai mahasiswa, juga usahanya untuk melepaskan kekasihnya semasa kuliah. Setiap bait dalam buku ini menjadi jendela menuju dunia batin Raka yang bergulat dengan kenangan, harapan, dan perasaan yang tak selalu mudah diungkapkan. Lewat rangkaian puisi yang sarat emosi, pembaca diajak merasakan gejolak perasaan seorang pemuda yang mencoba memahami arti kepergian dan bagaimana kenangan tetap bertahan di antara lembaran waktu.

Kata-kata yang ia tulis bukan sekadar rangkaian diksi indah, tetapi cerminan perjalanan hidup yang penuh refleksi—tentang kehilangan yang tak terelakkan, cinta yang mendewasakan, dan pencarian makna di tengah perubahan. Melalui lirisisme yang jujur dan menyentuh, buku ini tidak hanya menjadi kumpulan puisi, tetapi juga perjalanan batin yang dapat dirasakan oleh siapa saja yang pernah mengalami pahit dan manisnya perpisahan.

Peluncuran dan diskusi buku dihadiri tokoh-tokoh akademis dan sahabat-sahabat Raka antara lain penyair senior Indonesia Hiatu Gaharu (diperankan oleh Wawan Sofwan), Dosen Psikologi Sastra Dr. Mira Irawan, Ph.D (diperankan oleh Olga Lydia), dan Sekar Prameswari (diperankan oleh Claresta Taufan) sebagai moderator. Peluncuran buku ini dipandu oleh Fajar Baskara (diperankan oleh Kubil) dan Rena Putri (diperankan oleh Mawar de Jongh). Ada pula Larasati Jingga (diperankan oleh Sherina Munaf) dan Agung Irawan (diperankan oleh Danu Kusuma).

Di dalam pertunjukan ini, penonton bisa menikmati puisi-puisi seorang yang patah hati, melihat bagaimana publik sastra berdiskusi tentang inspirasi yang melahirkan sebuah karya. Setiap adegan memancing rasa penasaran terhadap karya puisi Raka. Selain itu, pertunjukan ini dikemas dengan sejumlah adegan dan dialog humor hingga memicu gelak tawa para penonton. Sensasi humor pada pertunjukan menambah peluncuran buku ini menjadi sangat menarik.

"Saya lihat banyak penulis, banyak buku tetapi sedikit kurang diminati. Jadi saya hadirkan hal-hal kecil yang saya pikir penting untuk kita dengarkan, kenapa kita harus menulis, kenapa harus membaca. Kita bisa mengenal diri lewat menulis dan membaca. Makanya bisa dibuatkan dalam bentuk pertunjukan," kata Felix saat ditemui Media Indonesia usai acara peluncuran buku puisi Melepas Kepergian.

Felix mengatakan pentas ini memperlihatkan bagaimana puisi dan seni pertunjukan dapat saling terikat dalam merayakan kelahiran sebuah karya. Meski Raka Sulistyo Bintang adalah tokoh fiksi, Felix memastikan buku puisi tersebut bisa dimiliki dengan sistem pre-order.

Sementara itu, Daffa yang memerankan Raka mengatakan acara parodi sastra Indonesia tersebut sangat menarik. Peluncuran buku dengan konsep pertunjukan bisa membuat banyak orang lebih terhibur dan lebih ingin menikmati karya buku tersebut. "Alhamdulillah tadi banyak feedback-nya banyak terhibur, jadi kita senang banget," kata Daffa.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya