Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYANYI Raisa Andriana mengatakan tema Roro Jonggrang yang diambil Swara Prambanan 2024 kali ini merepresentasikan perempuan modern saat ini yang harus bisa multitasking atau mengerjakan banyak kegiatan dalam satu waktu.
"Kalau Roro Jonggrang sendiri sebenarnya ini cocok di modern woman. Saat kita harus melakukan seribu perintilan macam-macam kita harus multitasking, kita harus bisa mendelegasi harus bisa melakukan segala macam hal untuk kadang-kadang benar-benar untuk membangun
seribu candi dalam satu malam ya," kata Raisa dalam konferensi pers Swara Prambanan 2024 di Jakarta, Senin (16/12).
Raisa mengatakan ibu modern yang bekerja namun juga menjalani tugas sebagai ibu rumah tangga terkadang harus mengerjakan keperluan dirinya dan keluarga secara mandiri. Hal itu cukup terkait dengan banyaknya harapan orang lain pada perempuan yang harus bisa segalanya di era modern yang serbacepat.
"Itu memang masih kejadian di modern society. Realita perempuan masa kini, dari zaman Roro Jonggrang udah gitu, sampai sekarang masih gitu," ujar Raisa.
Terkait dengan penampilannya di Swara Prambanan 2024 pada 31 Desember nanti, Raisa mengatakan akan menghadirkan set list lagu yang terbaru dan akan melibatkan penggemar untuk memilih lagu yang akan ia bawakan.
Ia menyebut karena banyak karyanya yang sudah dikenal masyarakat, ia ingin memberikan kesempatan kepada penonton nantinya untuk bisa meminta lagu yang mungkin jarang ia bawakan di atas panggung.
"Aku sekarang serunya punya sesi request. Jadi karena alhamdulillah sekarang lagunya udah banyak, jadi banyak lagu-lagu yang mungkin gak dibawain di atas panggung dan penonton nanti bisa interaktif, jadi kita request-request lagu Raisa yang mungkin gak dibawain dalam setlist, tapi penonton pengen dengerin. Jadi kayak karaoke session gitu," papar Raisa.
Raisa mengatakan acara yang akan diadakan di Candi Prambanan itu memberikan kesan tersendiri baginya sebagai seorang penampil.
Menurutnya, bisa bernyanyi di tempat megah dan magis seperti Candi Prambanan memberikan aura yang berbeda dibandingkan dengan panggung biasanya.
Ia mengatakan bisa tampil di Candi Prambanan terlebih saat acara Tahun Baru membuat semakin berkesan dan berharap penonton dapat merasakan suasana tahun baru yang berbeda dari tempat lain.
"Tahun ini bener-bener spesial banget karena setiap bisa manggung di Prambanan tuh rasanya emang beda banget sebagai penampil, sangat magis dan juga kan gak sembarang acara bisa di situ gitu dan jarang-jarang juga buat kita dapat kesempatan manggung dengan background yang semewah, semegah, dan seluar biasa itu," pungkas penyanyi berusia 34 tahun itu. (Ant/Z-1)
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Konser ini bagian dari Dvisvara Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka.
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
PENYANYI yang juga promotor musik Melanie Subono membeberkan sejumlah rider dari diva Internasional, Mariah Carey. Melanie menuturkan rider Mariah berdasarkan pengalamannya
Konser Muse: Live in Jakarta kali ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 10 edisi festival musik Hammersonic, yang puncak acaranya dijadwalkan berlangsung pada 2026 mendatang.
Para penggemar yang kebanyakan tumbuh bersama lagu-lagu cinta Brian McKnight dan All 4 One ikut bernyanyi bersama mereka malam itu, terhanyut dalam nostalgia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved