Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SYNCHRONIZE Fest siap merayakan tahun ke-10 perjalanannya pada 2025. Secara spesial, Synchronize pun merilis musisi pertama yang bakal manggung di kegiatan tersebut yang dijadwalkan berlangsung pada 3, 4, dan 5 Oktober 2025.
Festival musik itu mengumumkan bakal hadirnya kolaborasi luar biasa dari Ratu Dangdut Indonesia, Elvy Sukaesih, dengan grup musik ska/jazz asal negara Jepang, Tokyo Ska Paradise Orchestra. Penampilan di panggung Synchronize, menjadi reuni bagi kedua pihak dengan terakhir mereka manggung bareng 28 tahun lalu.
"Edisi 2025 adalah puncak selebrasi kehidupan Synchronize Fest, kehidupan menjadi warga wargi dengan dinamikanya. Musik Indonesia pun kian berkembang dalam 10 tahun terakhir, dirayakan di luar dan dalam negeri lebih hebat lagi dibanding masa sebelumnya. Semua dirangkum di Synchronize Fest, yang hadir sebagai tuan rumah,” ujar Festival Director Synchronize Fest David Karto dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (4/12).
Elvy Sukaesih merupakan legenda dangdut Indonesia. Penyanyi yang kerap disebut Umi Elvy itu memiliki sederet lagu populer bahkan ketenarannya sempat terdengar di Negeri Sakura, terutama bagi penggemar musik dangdut di sana.
Sejak pertengahan ’80-an kiprahnya hadir dalam berbagai pertunjukan, rekaman, bahkan sampul majalah musik terbesar Jepang, Music Magazine. Hal itu menjadi tonggak pencapaian penerimaan musik populer Indonesia di kancah internasional.
Sedangkan, Tokyo Ska Paradise Orchestra (TSPO) adalah kelompok musik ska/jazz senior asal Jepang yang aktif sejak 1988. Berisikan sekumpulan musisi handal yang membuat mereka menjadi yang terdepan di negeri asalnya.
TSPO sempat dua kali mampir ke Jakarta, pada 1992 dan 2016, mengawali dan juga merayakan kancah apresiasi musik ska yang membesar di Indonesia dalam rentang waktu tersebut.
Pada Desember 1996, Elvy Sukaesih tampil bersama Tokyo Ska Paradise Orchestra dalam acara Asia Live Dream: Asia Music Festival di Tokyo, dan disiarkan ke beberapa negara Asia lewat stasiun NHK.
Mereka hanya berkolaborasi di panggung untuk satu lagu, Bisik-Bisik Tetangga. Meski begitu, sangat menarik untuk menanti kolaborasi antar dua legenda musik Indonesia dan Jepang itu di Panggung Synchronize. (Z-1)
Kau Juga Semua Orang lahir dari keresahan pribadi Tradeto tentang kecenderungan manusia untuk selalu membandingkan diri dan merasa lebih unggul.
Single Yakin dari Rio Adiwardhana tetap membawa benang merah dari EP sebelumnya (Sisi Lain), dan menjadi lagu pembuka untuk EP selanjutnya
Penyanyi jazz Muthia Nadhira mempersembahkan interpretasi baru dari lagu legendaris Simpan Saja, menandai peluncuran album debutnya yang bertajuk Garden of Mimosa.
Lagu Kelam dari Jims Wong juga menjadi hal yang menarik karena hadirnya Artsi, menambah warna emosional dalam harmoni vokal yang mendalam.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Hancur dari Tears Don't Lie bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya — bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya.
VOKALIS The Changcuters, Tria, secara mengejutkan tampil di panggung Synchronize Fest 2024. Tria muncul saat The Changcuters membawakan lagu terakhir, I Love U, Bibeh.
RATU dangdut Indonesia, Elvy Sukaesih merayakan perjalanan 60 tahun bermusiknya di panggung Synchronize Fest 2024. Di panggung tersebut, menjadi repertoar perjalanan hit-hit dangdutnya
Guyonwaton tampil di panggung District pada hari pertama Synchronize 2024 pada Jumat, (4/10), di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Nike hadir dalam wujud meta-human
Bagi kamu yang ingin ke Synchronize dan tidak ingin repot membawa kendaraan pribadi dan lokasi parkir, Synchronize menyediakan layanan antar jemput, yang berkolaborasi dengan Transjakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved