Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERDIRI tahun 1966, Radio Telekomunikasi Cipta Universitas Indonesia (RTC UI) termasuk salah satu radio kampus pionir di Tanah Air. Menghadapi era digital, RTC UI juga mulai beralih dari siaran di gelombang 107,9 FM ke streaming secara parsial mulai tahun 2011 dan penuh ke online mulai tahun ini.
Dari studio yang terletak di lantai 7 Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UI, Depok, Jawa Barat, RTC UI menyiarkan program yang variatif. Pada Senin, program mereka adalah What's on World yang menyiarkan soal fakta-fakta atau fenomena unik di dunia. Selasa mereka menyiarkan tentang musik yang tengah hit di program Hypecast.
Baca juga : Kini Radio bukan cuma untuk Didengar
Pada Rabu, ada program Balsem atau Balada Sinema yang menceritakan tentang film terbaru dan kritik tentang film. Kemudian Kamis, berlangsung program Kamistis tentang cerita horor dan mistis. Untuk Jumat, RTC memiliki program Nina Bobo yang merupakan obrolan dengan balutan komedi. Kemudian Sabtu, disiarkan Mars vs Venus membahas perbedaan sudut pandang perempuan dan pria dalam berbagai hal.
Baca juga : Melongok Idealisme Radio Komunitas di Rururadio
"Kamistis jadi program unggulan mereka. Saya lupa persisnya berapa yang dengar, tetapi banyak mahasiswa yang cerita kalau mereka dengerin atau nungguin Kamistis," kata Vice General Manager RTC UI Althaf Grady pada Rabu (11/9).
Program-program itu dibuat berdasarkan riset, namun ia mengatakan jika RTC UI lebih menonjolkan sisi hiburan. "Kehidupan mahasiswa sudah berat ya makanya RTC memang buat entertainment saja. Di UI yang bahasannya serius ada juga seperti pers mahasiswa. Untuk berita memang kami juga menyiarkan tetapi kita nyari ceruk berita yang ringan," katanya. (M-1)
Baca juga : Buku "Panggil Aku Mas Yos," Kiprah Sang Pionir Industri Musik dan Pendiri Radio Swasta Pertama
Lalu bagaimana RTC UI menghidupi diri dan eksis di media sosial?
Baca ulasan lengkapnya mengenai radio indie dan radio arus utama menghadapi disrupsi era digital, dalam momentum Hari Radio Nasional 11 September, di koran Media Indonesia edisi Minggu, 15 September 2024.
Bukan hanya interaksi pendengar yang tidak tersaingi oleh podcast dan musik streaming, inovasi konten visual di media sosial juga membuat sejumlah radio mampu bersaing di era digital.
Ketua Unit Kerja Khusus (UKK) Science Techno Park(STP) UI, Chairul Hudaya mengutarakan pihaknya memiliki 10.000 hak kekayaan intelektual yang masih aktif saat ini yang dapat dihilirisasi.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
Penandatanganan ini merupakan upaya mendukung UI menjadi universitas unggul dan berdampak secara global.
Para konsultan ini sebenarnya memiliki opini-opini, terlebih saat diskusi. Namun, untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan tetap perlu diasah.
Pemerintah didorong untuk lebih memperhatikan hal tersebut, sebab keberadaan kampus asing dapat menimbulkan risiko keluarnya devisa dalam bidang pendidikan tinggi.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved