Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Buku "Panggil Aku Mas Yos," Kiprah Sang Pionir Industri Musik dan Pendiri Radio Swasta Pertama

Iis Zatnika
12/9/2024 15:08
Buku
Buku "Panggil Aku Mas Yos" diluncurkan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (11/9).(MI/Iis Zatnika)

Buku "Panggil Aku Mas Yos" diluncurkan di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (11/9).  Acara yang juga dibarengi Pameran Mengenang Mas Yos itu dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Mendiang Mas Yos atau Suyoso Karsono, kata Sandiaga, merupakan pionir dan pelopor terbentuknya ekosistem ekraf di subsektor penyiaran dan musik. Salah satu warisan karyanya yang masih bisa dinikmati adalah Radio Elshinta yang hingga kini masih mengudara. 

"Ini ternyata bagian daripada ekonomi kreatif. Long before creative economy was made yang dimapankan di Indonesia pada 2019, Mas Yos sudah mengembangkan suatu sisi ekonomi kreatif, so he was truly a trailblazer," kata Sandiaga.

Baca juga : MTQ Nasional ke-30 Dongkrak Ekonomi Kreatif Masyarakat

Putri mediang Mas Yos, Elshinta menjelaskan, semasa hidupnya, sang ayah merintis sejarah penyiaran dan industri musik Indonesia. Sosok artis yang juga purnawirawan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) itu mengawali pengembangan ekonomi kreatif dalam dunia musik pascakemerdekaan. Ia mendirikan studio rekaman piringan hitam pertama di Indonesia, yaitu Irama Records pada 1951, lalu J&B pada 1961, dan Elshinta Broadcasting System di 1964 yang menjadi Radio Elshinta pada 1968.

"Mas Yos mempelopori dan menumbuhkembangkan industri musik rekaman sekaligus stasiun radio pertama di Indonesia pascakemerdekaan," kata Elshinta.

Usai berkeliling di arena pameran, Sandiaga menuturkan kiprah Mas Yos patut menjadi teladan dalam hal inovasi, adaptasi, dan kolaborasi bagi industri penyiaran, dalam hal ini radio, agar tetap relevan dengan zaman.

"Saya juga ingin mengucapkan selamat Hari Radio Nasional yang jatuh pada 11 September. Radio ternyata masih terus relevan dan itu menjadi kejutan yang menyenangkan bagi saya,  karena bisa terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi. Kta harus berterimakasih pada Mas Yos untuk itu,” kata Sandiaga. (X-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya