Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FILM Ali Topan persembahan Visinema Pictures karya sutradara Sidharta Tata akan mewakili Indonesia di Festival Film Internasional Busan (BIFF) 2023, yang diselenggarakan di Korea Selatan, salah satu ajang penghargaan film paling bergengsi di dunia. Jelang keberangkatannya ke BIFF, film Ali Topan merilis video first look di kanal Youtube Visinema Pictures dan Instagram @alitopanfilm.
First look tersebut menampilkan Jefri Nichol sebagai Ali Topan dan Lutesha sebagai Anna Karenina. Keduanya menjalin hubungan asmara namun dihadapi dengan sejumlah tantangan dan petualangan seru dan menegangkan.
Video first look tersebut juga memberi bocoran lagu berjudul Serana dari band For Revenge yang mengisi soundtrack film Ali Topan.
Baca juga: Sara akan Tayang Perdana di BIFF
Selain Jefri Nichol dan Lutesha, film yang diangkat dari novel terlaris berjudul Ali Topan karya Teguh Esha itu, turut menampilkan deretan bintang berbakat seperti Ari Sihasale, Onadio Leonardo, Reza Hilman, Omara Esteghlal, Bebeto Leutualy, dan Axel Matthew.
Para pemain beserta filmmakers dan kru film Ali Topan akan berangkat ke Korea Selatan untuk menghadiri penayangan perdana Ali Topan di BIFF 2023. Film Ali Topan akan diputar secara perdana (world premiere) pada 7, 9, dan 10 Oktober 2023.
“Gue sebagai yang memerankan Ali Topan merasa terhormat bisa mewakili film Indonesia di ajang Busan International Film Festival. Gue harap ketika world premiere nanti, film Ali Topan mendapat sambutan positif dari penonton di BIFF dan bisa mengharumkan nama Indonesia,” kata Jefri Nichol.
Baca juga: Ario Bayu Sebut Kehadiran Film Indonesia di BIFF Pertanda Kebangkitan Film Indonesia
“Terus karena banyaknya orang yang sudah menantikan film Ali Topan, semoga dengan dirilisnya video first look ini bisa memberi gambaran ke mereka tentang keseruan petualangan yang dialami Ali Topan. Tunggu surprise tanggal mainnya, ya,” lanjut Nichol.
Di BIFF, film Ali Topan masuk dalam kategori A Window on Asian Cinema yang menyoroti film-film terbaru dari sutradara ternama serta pendatang baru di industri perfilman sehingga penonton dapat memahami semangat film-film Asia tahun ini.
“Berangkat dari IP legendaris, film Ali Topan produksi Visinema akan hadir dengan cerita terbaru yang menampilkan visual dan semangat anak muda kekinian. Sebelum menyapa penonton Indonesia, ternyata film Ali Topan mendapat kesempatan untuk tayang perdana di BIFF 2023. Ini tentunya sebuah kehormatan bagi kami. Dengan world premiere di Busan, pastinya penting bagi kami sebagai filmmaker Indonesia karena bisa menunjukkan apa yang kami buat dan ternyata dari pihak Korea Selatan pun mengamini, mereka juga mengakui bahwa film Indonesia berpotensi besar sehingga bisa ditunjukkan di BIFF. Saya berharap dengan partisipasi di festival film internasional, perfilman Indonesia dapat semakin dikenal oleh audiens serta filmmaker global,” ungkap Produser Ali Topan, Tersi Eva Ranti.
Tidak hanya Ali Topan, film produksi Visinema berjudul 24 Jam Bersama Gaspar, yang dibintangi Reza Rahadian turut memeriahkan BIFF 2023.
Sehingga, Visinema menjadi satu-satunya production house Indonesia yang dua film panjangnya diputar di ajang festival film tersebut. (RO/Z-1)
Di film ini, Ari Sihasale ikut terlibat dan akan memerankan karakter Opung Brotpang, sosok pria paruh baya yang mengelola Warung Seni dan disegani Ali Topan serta kawan-kawannya.
Penayangan film Ali Topan di JAFF18 merupakan bagian dari program JAFF Indonesian Screen Awards, bersama tujuh film Indonesia lainnya.
Beberapa komentar penonton pun mengatakan film Ali Topan memiliki kedekatan dengan zaman sekarang.
Dalam teaser resmi, Ali Topan digambarkan sebagai pemuda yang menjalani kehidupan di jalanan Blok M dan Warung Seni bersama gengnya.
“Ali Topan nih pioneer dan simbol pemberontakan bad boy Indonesia,” kata Jefri Nichol. “Tanpa Ali Topan, gak bakal ada, tuh, Balada Si Roy, Dilan, Nathan, dan yang lain sebelumnya.”
Melalui proses seleksi dengan lebih dari 50 peserta, Last Chicken On Earth dan In the Never Ending Whirl of a Reel terpilih sebagai film terbaik dari wilayah DKI Jakarta.
"Pemprov DKI harus mengkaji kembali Kewenangan Jakpro dalam mengelola TIM dalam pengelolaan TIM yang tidak melulu berorientasi ke bisnis.
Pihak berwenang Iran melarang festival film yang memasang poster dengan menampilkan seorang aktris yang tidak mengenakan jilbab.
Festival Film Bulanan merupakan nama baru dari festival film pendek yang sebelumnya bernama Family Sunday Movie (FSM).
"Tema hari ini adalah kesempatan yang setara di dunia sains. Kami menginginkan semua individu diperlakukan dengan kesetaraan tanpa adanya prasangka,"
Festival Film Bulanan periode November telah usai digelar, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, mengumumkan dua film terpilih asal Kota Denpasar, Bali dan Kota Mataram, NTB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved