Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
BERKECIMPUNG di dunia hiburan sejak kecil, kakak beradik Naura Ayu dan Neona Ayu mengaku masih sering mengalami perundungan atau bullying.
Menurut Naura, saat ,ini masyarakat telah banyak yang memiliki pikiran yang terbuka dan memiliki kebebasan berpendapat. Namun, dia menyayangkan banyak masyarakat yang justru menyalahgunakan kebebasan berpendapat itu, khususnya di media sosial.
"Terkadang yang bikin aku bingung, kenapa di zaman sekarang, dimana yang katanya anak-anak dinilai sudah open minded, open minded itu disalahgunakan untuk melakukan bullying," ungkap Naura, dikutip Senin (3/7).
Baca juga: Gandeng Raim Laode, Aruma Rilis Ekspektasi
"Kayak aku sama Neona, kita kan kadang suka di-bully karena skintone kita, nggak mancung juga. Jadi kadang itu jadi bahan perundungan orang. Tapi itu adalah hal yang nggak mau kita ubah karena ya ini kita," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Naura mengaku dirinya sering merasa sulit menjadi diri sendiri. Dia juga sering mempertanyakan dan meragukan dirinya sendiri karena omongan negatif dari masyarakat.
Namun, kini, Naura sudah menyadari selama hal yang dia lakukan tidak meragukan orang lain, dia akan tetap percaya diri untuk melakukannya. Hal tersebut dilakukan Naura agar dirinya bisa terus maju dan mengembangkan dirinya.
Baca juga: Bintangi Onde Mande!, Jajang C Noer Bagikan Kisah Keluarga dari Minangkabau
"Jadi aku selalu usaha introspeksi diri, jadi diri yang lebih baik, aku harap itu juga banyak dilakuin sama remaja lain yang mungkin sekarang merasa hal yang sama. Dan semoga para remaja sekarang juga menggunakan sosial media dengan baik," ujar Naura.
Sebagai figur publik, Naura pun juga kerap menyampaikan kepada masyarakat, khususnya remaja, untuk bisa lebih percaya diri. Salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan menulis buku yang berjudul Teen's Guide to Self-Discovery.
"Aku punya banyak sekali pesan-pesan untuk para remaja dan aku tulis di buku itu. Aku milih lewat buku karena aku merasa kalau dari sosmed, akan banyak sekali pendapat dan aku harus meluruskan lagi. Kalau buku, mereka beli buku itu, artinya mereka mau baca dan mau tahu. Jadi aku pikir ya lewat buku saja," terang Naura.
"Aku juga sering dapat DM dari orang, mereka nggak punya teman cerita dan mereka ceritanya ke aku. Cuma karena banyak banget, jadi aku nggak bisa balas satu-satu. Tapi aku merasa kasihan sama mereka. Jadi mungkin dari buku ini aku berusaha untuk ada buat mereka," lanjutnya.
Di sisi lain, sang adik, Neona, juga berpesan agar tidak terlalu mendengarkan komentar negatif dari masyarakat. Dengan demikian, para remaja pun bisa menjelajahi dirinya dan belajar banyak hal.
"Nggak usah terlalu didengar. Tutup kuping saja. Selama nyaman dan pede, hal itu baik dan nggak merugikan orang ya just do it," tutur Neona. (Ant/Z-1)
Bagi Naura Ayu, Barbie bukan hanya boneka, tapi representasi nyata bahwa setiap orang bisa menjadi apa pun yang mereka impikan.
Di single Di Depan Mata, Naura Ayu turut serta berpartisipasi dalam penulisan lirik dan semua konsep produksi yang dibantu penata musik, Ronald Steven.
Naura terjatuh saat catwalk di Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) membawakan desain karya Ernesto Abram.
Naura Ayu mengaku hal itu tidak membuat dirinya stres. Ketika ia merasa karakter tersebut telah menguras energinya, Naura akan mencoba untuk beristirahat.
Neona Ayu hanya memerlukan waktu selama lima hari untuk menulis dan merekam lagu-lagu di album barunya itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved