Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
LAGU Wake Me Up When September Ends milik grup band Green Day merupakan ungkapan kisah nyata sang vokalis Billie Joe Amstrong. Billie menulis lagu tersebut untuk mengenang ayahnya yang meninggal karena kanker pada 1 September 1982.
Pada pemakaman ayahnya, Billie menangis lalu berlari pulang dan mengunci diri di kamar. Ketika ibunya tiba di rumah dan mengetuk pintu kamar Billie, dia hanya berkata, “Wake me up when September ends (Bangunkan aku ketika September berakhir)".
Setiap penggalan lirik lagu tersebut pun memiliki banyak cerita. Misalnya pada lirik "Seven years has gone so fast”, merupakan cerita tentang band Sweet Children milik Billie Joe Armstrong dan Mike Dirnt dibentuk tujuh tahun setelah ayah Armstrong meninggal. Grup tersebut yang lantas berubah nama menjadi Green Day.
Dalam sebuah wawancara dengan Howard Stern Show, Billie Joe mengatakan liriknya terinspirasi oleh kesedihan yang dia rasakan di setiap bulannya.
“Saya pikir itu adalah sesuatu yang tinggal bersama saya, bulan September adalah hari yang selalu, entahlah, agak mengecewakan,” kata Armstrong kepada Stern.
“Aku memikirkannya setiap hari, sungguh. Saya agak menghindari menulis tentang dia selama bertahun-tahun, akhirnya memiliki terobosan seperti itu terasa menyenangkan. Itu tidak seperti emosi negatif, tapi itu seperti cara saya menghormatinya,” ucapnya.
Baca juga: Ini Lirik Lagu Wake Me Up When September Ends dan Terjemahannya, Bikin Terharu
Meskipun lagu itu ditulis lebih awal, namun baru direkam pada 2002, 20 tahun sejak kematian ayahnya.
Billie Joe Armstrong mengatakan butuh beberapa saat baginya untuk siap secara emosional untuk menyanyikan lagu yang sangat pribadi itu.(OL-5)
Lagu Wake Me Up When September Ends memiliki makna yang mendalam dari kehidupan nyata Billie Joe Armstrong, sang vokalis Green Day.
Lagu milik grup band Green Day ini merupakan single keempat dan masuk dalam album American Idiot (2004)
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
Asap ganja memiliki kandungan kompleks yang terdiri dari tetrahydrocannabinol (THC) yang menciptakan efek euforia, partikel halus, serta zat karsinogen yang juga terdapat dalam tembakau.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama membantu sel kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved