Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RHOMA Irama sampai saat ini masih prihatin terhadap pelaksanaan pemilu. Kita masih belum bisa melaksanakan pemilu yang jurdil.
"Saya melihat di sana-sini masih astaghfirullahalazhim. Kalau lurus-lurus saja dalam berpolitik itu enggak bisa, harus transaksional. Ini masih kita lihat masih kita rasakan. Mungkin banyak orang bilang kalau mau menang harus curang, kalau mau menang harus money politic, kalau mau menang harus hal-hal yang sebenarnya dilarang di dalam undang-undang pemilu," ujar Rhoma dalam Karni Ilyas Club di Youtube, Rabu (14/4).
Itu yang membuat banyak orang pesimistis terhadap hasil pemilu. Rhoma pun mempertanyakan hasil pemilu tersebut akan memunculkan orang-orang yang benar untuk tempat yang tepat, baik di parlemen maupun presiden. Ini karena semua berjalan tidak sesuai UU Pemilu.
Di lain hal, lanjutnya, kita enggak boleh juga golput. Golput dilarang agama dan dilarang undang-undang juga. Jadi pada saatnya kita harus memilih.
Selain itu, Rhoma meminta agar kita memberikan pendidikan politik kepada umat bahwa berbeda dalam era demokrasi itu wajib hukumnya. Kalau tidak berbeda itu autokrasi. "Namun dalam perbedaan, kita jangan bermusuhan. Inilah barangkali harus mengedukasi masyarakat bahwa berbeda itu wajib tetapi bukan dalam arti begitu beda kita saling caci," urai Rhoma.
Terkait Partai Idaman, Rhoma Irama masih melihat situasi ke depan. Menurutnya, Partai Idaman dulu tidak diloloskan, bukan tidak lolos. Dibandingkan dengan partai politik pendatang baru, ia yakin Partai Idaman lolos dengan data yang dimilikinya.
Baca juga: UNGU Berkolaborasi dengan Rhoma Irama
Karni Ilyas lantas bertanya tentang seleksi partai politik juga sudah tidak jurdil? "Itulah saya melihat astaghfirullahalazhim apakah kita harus berkecimpung dalam iklim seperti ini? Kalau tidak terjun atau memihak kita bersalah berdosa juga. Masyaallah masyaallah," tandasnya. (OL-14)
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
Pembahasan RUU Pemilu membutuhkan waktu panjang demi menciptakan sistem pemilu yang sesempurna mungkin.
Demokrasi tidak bisa dipisahkan dari politik karena sesungguhnya politik adalah bagian yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari
Pemerintahan konservatif sebelumnya dikenal dengan pendekatan keras terhadap Korea Utara, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bawa penyewaan pesawat jet saat pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sebagai langkah operasional strategis dalam situasi luar biasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved