Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Yohana Margaretha: Kekeluargaan di Metro TV

Suryani Wandari Putri Pertiwi
29/11/2020 00:35
Yohana Margaretha: Kekeluargaan di Metro TV
JurnaliS Metro TV, Yohana Margaretha.(Dok. Pribadi )

MENJADI bagian dari perjalanan Metro TV yang sudah 20 tahun mengudara, merupakan kebanggaan tersendiri bagi Yohana Margaretha. Momentum peringatan HUT Metro TV pada Rabu (25/11) membuat Yohana, 31, teringat kali pertama tugas peliputannya pada 2008.

Saat itu ia baru merasakan menjadi jurnalis yang meliput bencana banjir. Ia pun mengakui waktu itu merasa berat.

“Mungkin teman yang sejak awal passion di jurnalistik bukan hal yang sulit, tapi bagi saya tidak,” kenang Yohana yang juga mengakui sejak kuliah tak pernah tebersit menjadi jurnalis.

Dunia jurnalis memang beda dengan profesi lainnya yang menuntut selalu siap tugas, bahkan melakukan kegiatan yang ditakutinya.

Sempat ia hendak menyerah. Namun, berkat kekompakan tim dan dukungan dari mentor, pada akhirnya mengurungkan niatnya untuk menyerah. Hingga dia berkesimpulan bahwa profesi jurnalis yang banyak tantangannya ternyata mengasyikkan juga.

Setelah beberapa tahun ditugaskan peliputan di lapangan, Yohana akhirnya mendapat tugas lebih banyak sebagai pembawa acara berita. Acara Metro Pagi Primetime, Editorial Media Indonesia, Top News, President’s Corner, dan Metro Malam ini merupakan program yang dia bawakan.

Namun, apa pun peran yang dia lakukan saat ini, jurnalis punya peran besar dalam menggugah sisi kemanusiaan untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkannya. Itu ia buktikan saat memberitakan anak-anak panti asuhan yang butuh bantuan.

Tak disangka, banyak warga masyarakat yang ingin membantu setelah melihat liputannya itu. Semua perjalanannya itulah yang membuatnya betah di Metro TV.

Ia pun berharap Metro TV terus menjadi media pelopor. Yohana juga menginginkan tempatnya bekerja bisa menjaga iklim persahabatan, kekeluargaan.

“Ketika tidak lagi di sini, ada sesuatu yang hilang. Bahkan, saat ada teman yang resign mereka mengaku rindu, ada koneksi hati dengan setiap sudut ruangan kantor,” ujarnya.


Beri warna

Berkiprah selama 12 tahun sebagai jurnalis tidak lantas menjadikan Yohana berkeinginan menghasilkan karya jurnalis di luar Metro TV, misal membagikan kesehariannya pada Youtube atau media sosial lain.

“Saya lebih fokus apa yang saya buat dan berikan untuk Metro TV yang mewakili diri dan bisa menjadi warna sendiri dan berbeda,” akunya.

Salah satu yang ia ciptakan ialah dengan menghadirkan drama musikal yang dilakukan presenter, reporter, dan kamerawan Metro TV.

“Mungkin setiap orang menilai kami hanya menyajikan berita, tapi dengan drama musikal itu menegaskan karyawannya juga punya talenta luar biasa dalam entertainment,” terangnya.

Ia menambahkan, drama musikal menjadi perdana ada ditayangan Metro TV sehingga ia berharap bisa menjadi acuan ke depannya. “Karya ini untuk mewarnai dan menginspirasi dari semua sisi kehidupan,” pungkasnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya