Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KUARTET indie pop asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), The Dare, saat ini tengah mempersiapkan album debut mereka yang materinya bertema mengenai cerita perempuan.
The Dare, kelompok musik yang terdiri dari Riri (vokal dan gitar), Yollanang (gitar), Meigaali (bass), dan Desita (drum) saat ini tengah mempersiapkan perilisan album debut mereka. Sebelumnya, album debut band yang terbentuk pada 2018 ini diproyeksikan meluncur pada pertengahan tahun ini.
Namun, pandemi Covid-19 yang melanda dan memaksa banyak daerah untuk melakukan PSBB sejak pertengahan Maret ikut memengaruhi proses perilisan album perdana mereka. Bahkan, kini keempat personel berada di tempat berbeda-beda, seperti Desita yang kembali ke kampung halaman ke Sumbawa, ada pula yang masih menetap di Lombok, dan ada yang di Bali.
Baca juga : Sepanjang Pandemi Musisi Rindu Kemeriahan Panggung
“Kalau untuk materi albumnya sudah sampai proses mixing sebenarnya. Sudah hampir selesai, cuma enggak dipungkiri gara-gara korona, jadi agak terlambat. Dari pendanaan juga kami merasa kurang, jadi mau tidak mau untuk album kami jadi terhambat. Namun, kami usahakan tahun ini (rilis),” ungkap Meigaali, saat berbincang dengan Media Indonesia dalam program Nunggu Sunset bersama The Dare, Selasa (30/6).
Meigaali melanjutkan, album perdana The Dare dikerjakan selama kurang lebih setahun setelah mereka melangsungkan tur Gelombang Cinta di beberapa kota di Pulau Jawa, dan merilis EP Inthrovvvert. Akan ada 11 trek pada album perdana The Dare, yang mayoritas liriknya ditulis oleh sang drummer, Desita.
“Untuk tema di album ini kami (masih) mengangkat tentang perempuan. Dari EP kami kan sebenarnya garis besarnya bahas tentang perempuan, bagaimana perempuan dalam suatu lingkungan yang susah bergaul dengan perempuan lain pada umumnya. Jadi kira-kira untuk album penuh kami juga seperti itu gambaran besarnya,” lanjut Meigaali.
Baca juga : Loyalis, Lebih Dekat dengan Kehidupan
The Dare terbentuk dari ‘pertemanan baru’ keempat personel. Hanya Riri dan Meigaali yang sebelumnya sudah saling mengenal. Saat itu, Riri mengajak Desita untuk membentuk band, disusul kemudian masuknya Yollan, dan terakhir Meigaa.
“Sebelum di The Dare, aku sebenarnya sudah pernah punya band juga yang anggotanya perempuan. Aku juga main drum. Saat itu di Sumbawa. Jadi The Dare menjadi band keduaku,” cerita Desita.
Meski sebenarnya keempatnya memiliki preferensi musik yang berbeda-beda, tetapi menurut cerita Desita, mereka sepakat untuk membentuk The Dare dengan musik yang akan diusung oleh band ini. (OL-6)
Di episode Nunggu Sunset kali ini masih melanjutkan wawancara bersama Sutradara Film Sidharta Tata
Eko Noer Kristiyanto, menyatakan bahwa pertandingan yang diadakan hingga larut malam sangat tidak sesuai dengan standar keamanan yang seharusnya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai penanggung jawab dari Liga 1 Indonesia telah mempersiapkan segala prosedur yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Liga 1.
Sebelum pandemi covid-19, sang suami bisa pulang ke Jakarta sekitar sekali dalam sebulan. Dan sejak pandemi mewabah, sang suami juga sudah tidak bisa rutin pulang ke rumah mereka.
Podcast Main Mata merupakan salah satu kanal siniar (podcast) yang turut mengembangkan format ini sebagai konten mereka.
sering kali yang menghambat ayah untuk turut memberikan dukungan selama proses menyusui ke buah hati ada pada istri sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved