Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Demi Lagu Intuisi, Yura Yunita Jalani Hipnoterapi

Antara
15/4/2020 10:22
Demi Lagu Intuisi, Yura Yunita Jalani Hipnoterapi
Yura Yunita(ANTARA/Aprillio Akbar)

PROSES pembuatan lagu Intuisi ternyata tidak mudah bagi Yura Yunita. Ia bahkan sampai harus melakukan hipnoterapi untuk menuntaskan trauma masa lalu.

Intuisi memiliki makna yang begitu dalam bagi Yura. Menurut Yura, ia selalu menciptakan lagu berdasarkan pengalaman hidupnya.

Saat merekam lagu tersebut, Yura selalu gagal untuk mencapai nada maksimal. Saat itu ia merasa seperti ada yang menahan hingga akhirnya Yura memutuskan melakukan hipnoterapi.

Baca juga: Giring Buka Peluang Reuni dengan Nidji, Tapi...

"Aku enggak bisa nyanyiin Intuisi karena marah banget, lebih banyak marahnya. Dicoba sejam, dua jam, enggak bisa nyanyiin. Akhirnya memutuskan hipnoterapi untuk dicari di mana akar permasalahannya," kata Yura dalam bincang-bincang di YouTube, dikutip Rabu (15/4).

"Mungkin kalau teman-teman dengar lagunya bisa sampai nangis karena emang perjalanan di lagu itu emang panjang banget sampai aku harus healing diri sendiri supaya bisa memaafkan bukan cuma dianya tapi diri sendiri supaya bisa menerima dan menghadapi kenyataan itu," lanjutnya.

Setelah melakukan hipnoterapi, Yura mengaku menjadi lebih lega dalam menyanyikan lagu tersebut. Tidak hanya itu, ia juga lebih nyaman dalam menyanyikan lagu-lagi bernada tinggi.

Menurut hipnoterapis Nabila Ghasanni, apa yang dialami Yura adalah sebuah trauma yang terjadi di masa kecil. Trauma ini secara tidak sadar memengaruhi suara Yura dalam bernyanyi.

Trauma itu terjadi saat Yura berusia 5 tahun ketika sedang belajar bermain piano dan menyanyi. Karena belum mengenal nada, Yura bernyanyi dengan keras dan mengganggu sang kakak hingga kakaknya membanting pintu dengan keras.

Yura punkaget, dan ternyata hal tersebut membekas hingga dewasa. Ia jadi takut mengganggu orang lain jika suaranya tinggi.

"Ternyata akar masalahnya jauh sekali di belakang. Ini trauma waktu kecil, waktu umur lima tahun. Ini mempengaruhi suara kamu jadi enggak bisa total karena takut ngeluarin suara kamu," jelas Nabila.

"Yura berani cerita tentang apa yang Yura rasain, gara-gara interview sama Gofar. Dia yang memancing. Dari situ banyak yang DM (direct message), ternyata saat kita berani membuka diri dengan pengalaman buruk ternyata banyak yang ngalamin juga," kata Yura. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya