Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JEMAAH haji khusus mulai dipulangkan ke Tanah Air pada Jumat (16/8). Pemerintah terus memantau dan mengawasi proses kepulangan jemaah haji khusus untuk memastikan pelayanan yang diberikan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sesuai perjanjian.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus (UHK) Kementerian Agama RI, Arfi Hatim, menyampaikan hal itu di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Senin (19/8), saat meninjau langsung proses pemulangan jemaah haji khusus tersebut.
"Kami ke sini (bandara) dalam rangka melakukan pemantuan dan pengawasan kepada setiap PIHK," kata Arfi, didampingi Kepala Bidang Pengendalian PIHK Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Abdul Muhyi, seperti dilaporkan wartawan Media Indonesia, Sitria Hamid, dari Jeddah.
Lebih lanjut, Arfi mengatakan, mekanisme dan pola pengawasan PIHK khususnya di bandara akan menjadi bahan evaluasi untuk memonitoring dan memantau pelaksanaan ibadah haji khusus tersebut. Di samping pengawasan dengan menggunakan sistem berbasis elektronik Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
"Pengembangan dan penyempurnaan sistem pengawasan berbasis elektrik mutlak dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang riil," tegasnya.
Baca juga: Mina Direnovasi, Indonesia Dapat Tawaran Tambahan Kuota Haji
Pada kesempatan itu, Arfi sempat berdialog dengan beberapa jemaah haji khusus, untuk mendapatkan masukan dan saran yang akan dijadikan bahan evaluasi perbaikan layanan pada tahun mendatang.
"Secara umum, jemaah menyampaikan pelayanan yang diberikan sudah baik, berdasarkan perjanjian/kesepakatan. Dan ada beberapa masukan dan saran dari jemaah akan menjadi bahan evaluasi kita," kata Arfi.
Sebelumnya, Isa Ibnu Sutopo, 50, salah seorang jemaah haji khusus mengaku sangat senang berada di Tanah Suci. Pelayanan yang diberikan PIHK-nya, kata dia, juga sesuai dengan perjanjian.
"Pelayanan yang diberikan sudah baik, kita juga nyaman saat di hotel, juga di Arafah dan Mina," kata jemaah yang tergabung dalam PIHK Citra Wisata Dunia itu.
Laporan PPIH Arab Saudi, hingga Senin (19/8) jemaah haji khusus yang telah kembali ke Tanah Air berjumlah 5.182. Hingga Senin (19/8) waktu setempat, pengawas PIHK telah memantau kepulangan 126 PIHK. Sementara itu, data jemaah haji khusus yang wafat di Tanah Suci sebanyak 18 orang. (OL-1)
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Festival Ramadhan tahun ini bukan hanya tentang pembagian bingkisan semata, tetapi juga tentang semangat kolaborasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Sidang Isbat dihelat oleh Kemenag, sebagaimana amanah fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Sidang yang bertepatan dengan 29 Zulqa’dah 1440H ini akan dipimpin oleh Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin.
Pada kesempatan itu, Menag mengecek kamar-kamar jemaah haji, ketersediaan air minum, serta bagaimana distribusi makanan yang diterima jemaah haji selama ini.
PPIH sudah menyampaikan berulang kali barang apa saja yang tidak boleh dibawa dalam jumlah berlebihan maupun barang terlarang
Memasuki hari keempat, jemaah yang sudah berada di Madinah Al Munawarah mencapai 15.225 orang.
Khairil Abbas meninggal akibat penyakit hipertensi dan jantung. "
Mulai 14 Juli mendatang, para calhaj yang ada di Madinah akan didorong secara perlahan ke Makkah untuk melaksanakan wukuf.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pada 10 Juli 2019 (13.25 WAS) sebanyak 22.947 jemaah haji telah mendarat di Madinah yang berasal dari 56 kloter.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyediakan menu zonasi untuk jemaah haji Indonesia pada saat berada di Mekah. Menu zonasi ini menggunakan bahan baku lokal Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved