Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menghadirkan inovasi layanan baru berupa kereta khusus bagi petani dan pedagang. Langkah ini bertujuan memperkuat distribusi hasil bumi, memperlancar aktivitas perdagangan, serta menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat di berbagai wilayah.
"KAI terus menghadirkan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat, salah satu terobosan terbaru adalah pengembangan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) khusus petani-pedagang yang saat ini tengah dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng," ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, di Jakarta, Selasa (19/8).
Kereta ini dirancang agar memudahkan pergerakan petani dan pedagang, sekaligus memberikan ruang yang cukup untuk membawa hasil panen maupun barang dagangan secara efisien dan aman. Proses perencanaan telah dimulai sejak Mei 2024, dan kini tengah menjalani modifikasi sarana di Balai Yasa Surabaya Gubeng.
"Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta," jelas Anne.
Beberapa perubahan signifikan dilakukan untuk mendukung fungsi baru kereta ini. Lebar pintu bordes ditingkatkan dari 800 mm menjadi 900 mm. Partisi dan bordes dihilangkan guna mempermudah akses keluar-masuk barang, serta jumlah tempat duduk dikurangi menjadi 73 dari sebelumnya 106 untuk menciptakan ruang lebih lega.
Fasilitas seperti satu unit toilet per kereta dan rak bagasi tetap disediakan demi kenyamanan penumpang.
Kereta hasil modifikasi dari kelas bisnis dan ekonomi ini saat ini sedang memasuki tahap pengujian. Uji statis dilakukan pada 14-15 Agustus 2025, disusul uji dinamis pada rute Surabaya Gubeng-Lamongan pada 15 Agustus 2025.
Tahap awal pengujian dilakukan internal oleh KAI. Ke depannya, uji lanjut akan menggandeng Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan guna memastikan aspek keselamatan terpenuhi sebelum kereta resmi beroperasi.
Anne menegaskan, kehadiran kereta ini merupakan bentuk komitmen KAI untuk memperluas akses transportasi publik sekaligus memperkuat konektivitas ekonomi lokal.
"Kami ingin kereta api menjadi sahabat perjalanan para petani dan pedagang. Dengan transportasi yang tepat, rantai pasok akan lebih kuat, peluang usaha lebih terbuka, dan aktivitas ekonomi daerah semakin bergerak," ungkapnya.
Proyek ini juga sejalan dengan Astacita menuju Indonesia Emas 2045 dan misi strategis perusahaan sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang menempatkan kereta api sebagai penggerak pembangunan nasional dan transportasi yang inklusif serta ramah lingkungan.
Kehadiran kereta petani-pedagang juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 KAI pada 28 September 2025.
Melalui inovasi ini, KAI tak hanya menandai perjalanan panjangnya sebagai penyedia transportasi publik, tetapi juga mempertegas kontribusinya dalam mendorong kesejahteraan dan mobilitas masyarakat Indonesia. (Ant/E-4)
Momen ini menjadi bagian dari upaya KAI untuk menghadirkan suasana peringatan kemerdekaan yang penuh makna, langsung di tengah-tengah pelanggan dan Insan KAI.
KAI Divre II Sumbar mengoperasikan 10 perjalanan KA Pariaman Ekspres relasi Paulima–Naras setiap hari dengan kapasitas 4.240 tempat duduk.
Pemberhentian KA BIAS di Stasiun Palur dan Stasiun Caruban untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemudahan mobilitas masyarakat, khususnya dari wilayah Solo Timur
Tiket yang telah terjual tersebut setara 58% dari total kapasitas yang KAI sediakan sebanyak 39.828 tiket.
Promo ini menjadi daya tarik utama bagi para pelanggan, yang tecermin dari tingginya jumlah penumpang di 3 stasiun utama
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved