Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Pemerintah Dorong Pengusaha Manfaatkan Tarif Ekspor 0% ke Uni Eropa

Bayu Anggoro
05/8/2025 14:52
Pemerintah Dorong Pengusaha Manfaatkan Tarif Ekspor 0% ke Uni Eropa
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri rakerkonas APINDO 2025 di Kota Bandung, Selasa (5/8)(MI/BAYU ANGGORO)

PEMERINTAH mendorong pengusaha untuk memanfaatkan tarif ekspor 0% ke Uni Eropa pascadilakukannya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa. Hal ini diyakini akan memperluas pasar dari produk-produk unggulan Tanah Air seperti alas kaki, tekstil dan produk tekstil (TPT), minyak sawit, dan lainnya.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri rapat kerja dan konsultasi nasional APINDO 2025, di Bandung, Selasa (5/8). Airlangga menjelaskan, kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa ini merupakan terobosan pemerintah dalam memperluas pasar bagi produk-produk dalam negeri.

"Pemerintah membuat terobosan. (Uni Eropa) ini blok ketiga setelah ASEAN dan China," kata Airlangga.

Melalui kerjasama ini, menurutnya Uni Eropa memberikan preferensi tarif terhadap hampir seluruh produk ekspor Indonesia. Tidak hanya perdagangan, menurutnya tarif 0% ke Uni Eropa pun berlaku juga untuk sektor investasi dan jasa.

"Ini cara pemerintah untuk memperluas pasar bagi produk-produk kita. Pengusaha harus segera menindaklanjuti ini, karena pasar kita akan semakin besar," katanya.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, negosiasi tarif dengan Amerika Serikat pun diyakini tidak akan merugikan perdagangan Indonesia. Dengan tarif ekspor 19%, menurutnya produk-produk Indonesia akan tetap mampu bersaing di mata konsumen di Negeri Paman Sam tersebut.

"Sebelum ada negosiasi tarif inipun, produk kita sudah dikenakan tarif 10-20%," ujarnya. Pada sisi lain, tambah dia, produk-produk dari negara lain seperti Tiongkok, Vietnam, dan India yang masuk ke Amerika Serikat dikenakan tarif yang lebih besar dibanding produk asal Indonesia.

"Jadi produk kita tetap lebih kompetitif. Vietnam tarif masuknya 20%, India 25%," katanya.

Maka dari itu, Airlangga optimistis pertumbuhan ekonomi secara nasional akan semakin baik. "Pertumbuhan ekonomi sekarang di kuartal 5,12%. Ini adalah yang tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir," katanya.

Angka pertumbuhan ekonomi inipun, lanjutnya, tercermin dari kinerja perusahaan-perusahaan publik yang perolehan labanya terus meningkat. "Kami melihat beberapa perusahaan publik telah mengumumkan hasilnya, terutama ritel. Semuanya mengalami perbaikan, lebih baik dari tahun lalu. Ini menunjukkan ekonomi kita tumbuh," katanya.

Airlangga menambahkan, ekonomi digital menjadi sektor andalan lainnya bagi Indonesia. Ini terlihat dari berbagai perdagangan berbasis digital terus mengalami peningkatan yang signifikan.

"Kontribusi ekonomi digital Indonesia terhadap ASEAN saat ini mencapai 40%," katanya. Menurut dia, ini terjadi karena terus bergesernya perilaku konsumsi masyarakat dari offline menuju online.

"Khususnya pada produk kecantikan. Karena perawatan kulit juga dilakukan pria, tidak hanya wanita," katanya.

Maka dari itu, Airlangga pun mengingatkan pentingnya mencetak talenta-talenta lokal untuk memperkuat ekosistem digital. "Saat ini masih banyak insinyur digital yang berasal dari India. Kami berharap perguruan tinggi bisa menghasilkan SDM digital berkualitas," katanya.

Ketua DPP APINDO Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, bersyukur dengan terus membaiknya perekonomian dalam negeri meski saat ini secara global masih menghadapi ketidakpastian ekonomi. Dia pun menilai ketahanan terhadap guncangan ekonomi ini buah dari negosiasi tarif yang dilakukan pemerintah.

"Kita syukuri dampaknya lebih baik dibanding ke negara lain. Ini dampak dari diplomasi Pak Presiden," katanya.

Tarif masuk ke Amerika Serikat yang turun menjadi 19%, lanjut Ning, menjaga asa pengusaha dalam melangsungkan aktivitas bisnisnya. "Kami juga bersyukur, karena diplomasi ini diikuti juga dengan kemudahan berusaha di dalam negeri melalui deregulasi, kepastian hukum, dan kemudahan perizinan," katanya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya