Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kapal Penyeberangan Rute Bengkulu-Enggano kembali Beroperasi

Andhika Prasetyo
08/7/2025 08:07
Kapal Penyeberangan Rute Bengkulu-Enggano kembali Beroperasi
Kapal feri milik PT ASDP(Antara)

PT ASDP Indonesia Ferry membuka kembali layanan penyeberangan kapal feri rute Bengkulu-Enggano. Langkah itu dilakukan demi mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

"ASDP terus memperkuat perannya sebagai tulang punggung konektivitas nasional," kata Direktur Utama ASDP Heru Widodo dalam keterangannya di Jakarta.

Dia menyebutkan KMP Pulo Tello berhasil sandar di Dermaga Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, pada Senin (7/7) dini hari. Sebelumnya, layanan rute ini sempat terhenti akibat penyempitan dan pendangkalan alur pelayaran.

ASDP mengapresiasi PT Pelindo dan pemerintah daerah yang terus melakukan pengerukan di alur pelabuhan menggunakan 3 unit excavator, 1 loader, dan 3 dump truck guna memastikan kelancaran layanan. Proses pengerukan akan terus dilanjutkan, mengingat cuaca ekstrem di wilayah tersebut dapat menyebabkan pasir kembali menumpuk di alur pelayaran.

"Jalur dermaga berhasil dilalui kembali, dan kami juga mengapresiasi upaya Pelindo yang menyiagakan satu kapal keruk dalam jangka panjang untuk menjaga kelancaran arus kapal dan mencegah hambatan operasional," katanya.

Sebelum alur dapat diakses, ASDP bersama Basarnas, Lanal Bengkulu, KPLP KSOP, Polair, dan nelayan setempat melakukan proses naik turun penumpang dan logistik secara terkoordinasi menggunakan kapal pendukung.

"Untuk saat ini jadwal penyeberangan masih menyesuaikan kondisi cuaca dan pelabuhan, dan bersifat tentatif menunggu arahan dari BPTD. Penumpang diimbau datang minimal satu jam sebelum keberangkatan dengan membawa identitas diri," lanjutnya.

Rute Bengkulu-Enggano berjarak 106 mil laut dengan waktu tempuh sekitar 12 jam.

Ia menegaskan kehadiran layanan penyeberangan di kawasan 3T seperti Pulau Enggano bukan sekadar fungsi transportasi, melainkan bagian dari strategi negara dalam membangun keadilan akses dan pemerataan ekonomi.

"ASDP hadir untuk memastikan bahwa masyarakat di wilayah terluar tetap terhubung dengan pusat ekonomi dan pelayanan publik," ujarnya.

Layanan ke Pulau Enggano, kata Heru, mencerminkan komitmen ASDP untuk menjaga kesinambungan distribusi logistik, mobilitas penduduk, dan ketahanan sosial di daerah dengan keterbatasan infrastruktur.

Selama Januari hingga Juni 2025, kapal ini telah mengangkut 3.695 penumpang dan 574 unit kendaraan, menjadikannya sarana vital dalam menunjang pergerakan logistik dan aktivitas masyarakat. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya