Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMIMPIN dari berbagai cabang Koperasi Kana (Jakarta 1 & 2, Surabaya 1 & 2, Medan, dan Jambi) membekali diri dengan keterampilan kepemimpinan yang esensial bagi masa depan organisasi.
Mereka mengikuti pelatihan kepemimpinan bertajuk Leading with Impact yang digelar Koperasi Kana, di MarkPlus Institute, Jakarta, 3-4 Juli.
Ketua Koperasi Kana Jonathan Danang Wardhana mengatakan pelatihan ini sebagai ajang pembelajaran dan bagian dari upaya Koperasi Kana untuk bertransformasi dan bersiap menghadapi tantangan besar yang akan datang.
"Koperasi Kana ialah organisasi yang tak hanya fokus pada perkembangan internal, tapi juga terlibat dalam berbagai inisiatif besar, termasuk rencana akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang sedang berjalan. Untuk itu, penguatan kompetensi kepemimpinan jadi hal sangat penting," kata Jonathan, di Jakarta, Sabtu (5/7).
Ia menyampaikan pelatihan ini untuk mengasah keterampilan kepemimpinan yang krusial, seperti pengambilan keputusan strategis, komunikasi yang efektif, serta kemampuan memotivasi tim agar mencapai tujuan bersama.
"Ini bukan sekadar pelatihan teoritis, melainkan sebuah proses praktis yang dapat langsung diterapkan oleh peserta dalam peran mereka sebagai pemimpin di Koperasi Kana," paparnya.
Menurut Jonathan, pelatihan ini amat penting bagi masa depan koperasi. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tapi juga memastikan setiap pemimpin di Koperasi Kana memiliki visi yang selaras dengan tujuan besar koperasi.
“Pelatihan ini investasi masa depan Koperasi Kana. Kami tak cuma ingin memiliki pemimpin yang menguasai teori manajerial, tapi juga pemimpin yang siap menghadapi tantangan pada perubahan internal dan eksternal."
Ia menekankan keberhasilan akuisisi BPR oleh Koperasi Kana membutuhkan pemimpin yang dapat mengelola perubahan dengan cerdas dan efektif.
"Akuisisi BPR dipandang sebagai langkah strategis yang akan memperkuat posisi Koperasi Kana di industri keuangan, tetapi ini butuh kemampuan kepemimpinan yang kuat secara teknis dan mampu menyatukan visi seluruh anggota organisasi," terangnya.
Ia juga menegaskan pelatihan ini memiliki hubungan erat dengan program Koperasi Merah Putih dari pemerintah untuk memperkuat peran koperasi dalam perekonomian nasional. "Koperasi Kana sebagai bagian inisiatif ini berkomitmen membekali para pemimpinnya dengan keterampilan untuk mewujudkan visi itu," ucapnya.
Ia menambahkan selain sebagai upaya pengembangan kompetensi, pelatihan ini berfungsi sebagai seleksi memilih Direktur BPR yang baru.
"Kami sadar untuk menjalankan program transformasi dengan baik, butuh pemimpin yang memiliki lebih dari sekadar kemampuan teknis. Koperasi Kana membutuhkan pemimpin yang bisa mengelola perubahan, menginspirasi tim, dan membawa organisasi pada tujuan besar yang ditetapkan. Bagi peserta, pelatihan ini ialah titik awal jadi pemimpin yang lebih efektif, visioner, dan siap menghadapi tantangan besar," kata Jonathan.
Selama dua hari, peserta pelatihan dibekali pandangan soal kompetensi kepemimpinan oleh Argo Bramantyo, fasilitator dari MarkPlus Institute. Menurut Argo, pemimpin tak cuma menguasai teori kepemimpinan tapi juga dituntut bisa mengaplikasikan keterampilan dalam keputusan sehari-hari.
“Banyak yang menganggap kepemimpinan hanya soal jadi yang terbaik di antara yang lain. Padahal, kepemimpinan efektif adalah soal bagaimana membuat keputusan tepat, berkomunikasi dengan jelas kepada tim, serta memastikan visi dapat diwujudkan bersama-sama dengan tim,” jelas Argo.
Argo pun mengajak para peserta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam gaya kepemimpinan mereka, kemudian mengembangkan strategi untuk meningkatkan area yang masih lemah.
Terakhir, Argo mengajak peserta lebih memahami pentingnya komunikasi yang jelas dan terbuka sehingga setiap anggota tim merasa dihargai dan terlibat dalam setiap keputusan yang diambil. (H-2)
Koperasi yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur, ini bergerak dalam industri gula dengan fokus ekspor ke beberapa negara, seperti Hongkong, Thailand, dan Malaysia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved