Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MITSUI Leasing Capital Indonesia (MLCI) mengambil langkah transformasi layanannya dengan menggandeng perusahaan teknologi lokal, Simplifa.AI. Kolaborasi ini difokuskan pada pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk menyempurnakan sistem evaluasi kredit, sebuah upaya krusial dalam menghadapi dinamika industri keuangan yang semakin kompetitif dan digital.
Kemitraan strategis ini ditujukan untuk menciptakan terobosan signifikan dalam efisiensi pengolahan data, ketepatan analisis risiko, dan kecepatan proses persetujuan pembiayaan. Hasil akhirnya adalah layanan kredit yang lebih cepat, tepat, dan personal, dengan tetap menjaga akurasi dan tata kelola risiko yang solid.
Direktur Eksekutif MLCI Denny Dilham menyatakan, transformasi ini akan berdampak langsung pada kualitas pelayanan.
"Simplifa akan membantu MLCI menyederhanakan proses yang kompleks, mengotomatiasi tugas berulang, dan mempercepat analisis data, sehingga kami dapat mengambil keputusan lebih cepat dan tepat serta melayani pelanggan dan pemangku kepentingan secara lebih optimal," jelasnya dikutip dari siaran pers, Senin (30/6).
Penerapan AI ini tidak hanya mendukung efisiensi internal, tetapi juga memperkuat posisi MLCI sebagai pelopor digitalisasi di industri leasing Indonesia. Upaya ini diluncurkan seiring dengan fase awal pelatihan komprehensif bagi tim Manajemen Risiko MLCI, termasuk workshop teknis dan diskusi strategis tentang penerapan AI dalam ekosistem pembiayaan modern.
CEO dan Co-Founder Simplifa.AI Gema Buana Putra menyebut kerja sama ini merupakan bentuk nyata dari komitmen dua pihak dalam mempercepat transformasi keuangan digital.
"Kerja sama ini merefleksikan komitmen Simplifa dan MLCI untuk mendorong optimalisasi digital pada sektor keuangan yang dibutuhkan tidak hanya pengguna tetapi kemajuan industri keuangan Indonesia," jelas Gema.
Teknologi yang ditawarkan Simplifa.AI memungkinkan pendekatan berbasis data yang lebih fleksibel dan responsif terhadap dinamika pasar pembiayaan. Dengan kolaborasi ini, kedua belah pihak berharap tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga menjawab kebutuhan konsumen masa kini yang menuntut proses cepat, efisien, dan berbasis digital. (E-1)
Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menyatakan banyak investor resah dengan adanya aktivitas organisasi masyarakat (ormas) di kawasan industri.
Melemahnya daya beli masyarakat, kata Victoria, menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk meningkatkan performa penyaluran pembiayaan.
WOM Finance sampai Desember 2024 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp262,92 miliar atau meningkat 11,21% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp236,41 miliar.
DSF akan terus berkomitmen untuk memberikan layanan pembiayaan yang dapat diakses oleh pelanggan.
Sebagai salah satu debitur Qverse, CEO Endorphins Leonard Utomo mengakui bantuan modal dari Qverse membuatnya bisa menjaga 100% kepemilikan bisnisnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved