Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DUNIA usaha mewanti-wanti pemerintah menyusul anjloknya peringkat daya saing Indonesia dalam laporan World Competitiveness Ranking 2025. Indonesia terjun bebas 13 peringkat, dari posisi 27 ke 40 dari total 69 negara. Penurunan tajam ini dikhawatirkan akan menggoyahkan kepercayaan investor global terhadap iklim usaha di Tanah Air.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang menyebut penurunan peringkat ini sebagai alarm yang harus segera direspons dengan reformasi nyata dan lintas sektor.
"Ini menjadi sinyal dan alarm yang perlu kita waspadai dan benahi. Karena peringkat daya saing ini juga akan mempengaruhi psikologi investor untuk masuk ke Indonesia," kata dia saat dihubungi, Kamis (19/6).
Menurut Sarman, penurunan ini mencerminkan berbagai persoalan mendasar belum tertangani secara efektif, dan jika dibiarkan, berpotensi melemahkan daya saing Indonesia di tengah persaingan ketat kawasan dan tekanan global.
Berbagai instrumen yang menyebabkan anjloknya peringkat daya saing harus segera dibenahi, mulai perbaikan kualitas SDM tenaga kerja kita yang lebih produktif dan adaptif sesuai kebutuhan pasar global.
Hal itu perlu diikuti dengan pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, penyediaan lapangan pekerjaan, pemerataan pembangunan antar wilayah, dan pemberantasan korupsi.
Ia menekankan respons cepat dan terintegrasi dari seluruh kementerian dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar Indonesia tidak semakin tertinggal dari negara-negara kompetitor di Asia Tenggara.
"Semua kementerian termasuk Pemerintah Daerah harus melakukan evaluasi merespon peringkat daya saing Indonesia yang anjlok 13 peringkat, sehingga dapat melakukan perbaikan dan evaluasi untuk mengembalikan peringkat daya saing Indonesia ke arah yang lebih baik," jelas Sarman.
Lebih jauh, dia menilai kondisi geopolitik yang tidak menentu dan ekonomi global yang penuh tekanan memang menjadi tantangan nyata, namun justru inilah momentum bagi Indonesia untuk melakukan pembenahan struktural yang berani dan berpihak pada efisiensi usaha.
"Di tengah tekanan geopolitik yang semakin tidak menentu dan tekanan ekonomi global yang juga penuh ketidakpastian, bukan hal yang mudah untuk memperbaiki daya saing ini. Tapi kita harus berusaha dan berupaya agar tingkat kepercayaan investor kepada negara kita juga semakin tinggi dan mereka tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia," pungkas Sarman. (H-3)
PERINGKAT daya saing Indonesia merosot tajam 13 peringkat tahun ini ke peringkat 40 dari total 69 negara dunia.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved