Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TANGERANG Raya kini mencatat dinamika pertumbuhan signifikan di sektor properti, terutama dalam pengembangan hunian bertingkat. Permintaan akan rumah tinggal terus menunjukkan tren naik seiring dengan meningkatnya kebutuhan ruang dan keterbatasan lahan di kawasan urban penyangga Jakarta tersebut.
Menurut Direktur Utama PT Mentari Abadi Sentos (MAS), Indrawan Soemarko, fenomena ini mendorong pengembang untuk menghadirkan variasi konsep hunian, tak terkecuali rumah tiga lantai yang kini mulai banyak ditemukan di berbagai cluster baru.
Salah satunya adalah Cluster Emerald yang dikembangkan dengan desain vertikal untuk mengakomodasi kebutuhan akan ruang lebih luas di tengah keterbatasan lahan dan harga tanah yang terus meningkat.
Langkah ini merupakan respons terhadap preferensi masyarakat urban yang membutuhkan lebih banyak ruang untuk aktivitas keluarga maupun pekerjaan jarak jauh.
"Permintaan akan rumah dengan ruang tambahan terus bertumbuh, dan rumah tiga lantai memberikan solusi atas kebutuhan itu," jelasnya, Selasa (13/5).
Keunggulan lain dari pengembangan kawasan seperti The First Stone adalah lokasinya yang strategis, berada di Jl. Diklat Pemda, Kelapa Dua, dengan akses mudah ke tiga area besar: Gading Serpong, Lippo Karawaci, dan BSD City. Selain itu, kawasan ini juga didukung oleh kedekatannya dengan tiga akses tol utama—Karawaci, Gading Serpong, dan Legok—yang memperkuat konektivitas ke pusat kota maupun kawasan lain di Jabodetabek.
Berluaskan sekitar 30 hektar, The First Stone dirancang sebagai kawasan terpadu yang menyatukan area residensial dengan fasilitas komersial.
Konsep ini dilengkapi dengan pendekatan ramah lingkungan melalui penyediaan ruang terbuka hijau dan desain rumah yang mengutamakan efisiensi tata ruang dan pencahayaan alami.
Pengembangan rumah di Cluster Emerald mencakup beragam tipe, mulai dari rumah dua hingga tiga lantai. Tipe Peony dan Orchid menawarkan bangunan lebih luas. Selain itu, terdapat pula opsi dua lantai dengan ukuran lebih kecil dan jumlah unit terbatas.
Desain rumah yang ditawarkan memperhatikan aspek fungsional seperti sirkulasi udara, pencahayaan alami, dan kemudahan perawatan. Selain itu, setiap unit telah dilengkapi dengan sejumlah fitur penunjang, termasuk sistem smart door lock, pemanas air tenaga surya, dan perangkat pendingin ruangan.
Tidak hanya fokus pada tempat tinggal, kawasan ini juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang kehidupan harian. Infrastruktur seperti Water Treatment Plant (WTP) telah dioperasikan untuk menyediakan air bersih bagi seluruh penghuni.
Sementara itu, fasilitas publik seperti club house, lapangan basket, jalur lari, danau buatan, minimarket, hingga area kuliner telah tersedia dan aktif dimanfaatkan.
Hingga kini, kawasan tersebut telah dihuni oleh lebih dari 500 kepala keluarga yang tersebar di cluster Agate dan Diamond. Seiring waktu, pengembang berencana menambah fasilitas publik lainnya, mulai dari sarana olahraga hingga ruang hiburan dan gaya hidup.
Direktur Marketing PT MAS, Chandra Mulianto, menuturkan bahwa konsep integrasi antara tempat tinggal, fasilitas umum, dan keberlanjutan lingkungan menjadi landasan utama dari pengembangan kawasan ini.
“Kawasan ini berada di koridor utama, sehingga seluruh fasilitas nantinya tidak hanya dinikmati penghuni, tetapi juga masyarakat di sekitarnya,” jelasnya. (Z-10)
MEMASUKI pertengahan 2025, data agregat dari berbagai badan riset properti menunjukkan Tangerang Raya dan wilayah barat Jakarta masih unggul dalam tren permintaan hunian maupun komersial.
Kebutuhan hunian yang terjangkau bagi masyarakat semakin mendesak, terutama di kawasan yang berdekatan dengan Ibu Kota.
MENJAWAB tren interior bergaya kontemporer dan heritage, Idemu memperkenalkan Amarta, koleksi interior yang terinspirasi kekayaan tradisional dan budaya lokal.
Hal lain yang menurutnya menjadi pertimbangan masyarakat dalam negeri membeli properti adalah pemberian kebebasan dari pengembang.
Fahri memastikan dana yang pembangunan 1 juta unit tersebut ada dan banyak karena ada unsur bisnis bahkan saat mendaftar dan mengantre sehingga pola keuangannya akan sangat banyak.
Konsep hunian hijau kembali mencuri perhatian dunia internasional,FIABCI World Prix d’Excellence Awards 2025, yang digelar pada Juni lalu di Lagos, Nigeria.
Aksi massa di proyek properti dinilai ganggu iklim investasi dan stabilitas sektor. Kepastian hukum jadi sorotan utama.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved