Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEPALA Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Rahmatina Awaliah Kasri mengungkapkan, sektor asuransi syariah di Indonesia masih memiliki beragam tantangan.
"Kami mengidentifikasi tiga tantangan, tiga aspek tantangan yang berada di sektor asuransi syariah, antara lain dari sisi demand, dari sisi suplai, dan dari sisi ekosistem," ucapnya di acara Launching Policy Brief dengan topik Penguatan Ekosistem dan Regulasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia untuk Memasuki Pasar OECD yang digelar di Jakarta, Senin (17/3).
Dari sisi demand, sambung Rahmatina, permasalahannya adalah rendahnya dedikasi dan inklusi asuransi syariah, rendahnya daya beli produk asuransi di Indonesia, serta rendahnya sustainability kepesertaan dan pembayaran kredit asuransi syariah dalam jangka panjang.
Sementara dari sisi suplai, setidaknya terdapat empat tantangan, antara lain pemenuhan modal minimum bagi unit usaha syariah (UUS), terbatasnya kapasitas reasuransi syariah, produk dan jalur distribusi asuransi syariah yang kurang terdiferensiasi, serta terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang ahli di bidang asuransi syariah.
"Sementara dari aspek ekosistem, terdapat pembatasan instrumen dan imbal hasil investasi syariah, adanya restriksi regulasi terkait pembatasan investasi ke luar negeri, dan adanya restriksi terkait kepemilikan asing," ungkapnya.
Oleh karenanya, Rahmatina menyampaikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk mendorong pengembangan ekosistem sektor asuransi syariah, di antaranya adalah penguatan literasi dan inklusi asuransi syariah, peninjauan kembali regulasi yang berlaku di industri asuransi syariah, penguatan kapasitas permodalan perusahaan asuransi syariah, penguatan SDM industri syariah, serta peningkatan keterbukaan pasar dan daya tarik investasi asing. (Fal/E-1)
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
Para pelaku usaha ultra mikro yang dianggap menjadi tulang punggung perekonomian di daerah maupun nasional yang memiliki pengaruh besar atas tumbuhnya perekonomian negara.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Dua perusahaan yang bergerak di sektor keuangan bersinergi untuk menyediakan solusi finansial syariah yang menjangkau masyarakat lebih luas.
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi keuangan dan asuransi syariah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved