Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KEPALA Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Rahmatina Awaliah Kasri mengungkapkan, sektor asuransi syariah di Indonesia masih memiliki beragam tantangan.
"Kami mengidentifikasi tiga tantangan, tiga aspek tantangan yang berada di sektor asuransi syariah, antara lain dari sisi demand, dari sisi suplai, dan dari sisi ekosistem," ucapnya di acara Launching Policy Brief dengan topik Penguatan Ekosistem dan Regulasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia untuk Memasuki Pasar OECD yang digelar di Jakarta, Senin (17/3).
Dari sisi demand, sambung Rahmatina, permasalahannya adalah rendahnya dedikasi dan inklusi asuransi syariah, rendahnya daya beli produk asuransi di Indonesia, serta rendahnya sustainability kepesertaan dan pembayaran kredit asuransi syariah dalam jangka panjang.
Sementara dari sisi suplai, setidaknya terdapat empat tantangan, antara lain pemenuhan modal minimum bagi unit usaha syariah (UUS), terbatasnya kapasitas reasuransi syariah, produk dan jalur distribusi asuransi syariah yang kurang terdiferensiasi, serta terbatasnya sumber daya manusia (SDM) yang ahli di bidang asuransi syariah.
"Sementara dari aspek ekosistem, terdapat pembatasan instrumen dan imbal hasil investasi syariah, adanya restriksi regulasi terkait pembatasan investasi ke luar negeri, dan adanya restriksi terkait kepemilikan asing," ungkapnya.
Oleh karenanya, Rahmatina menyampaikan beberapa rekomendasi kebijakan untuk mendorong pengembangan ekosistem sektor asuransi syariah, di antaranya adalah penguatan literasi dan inklusi asuransi syariah, peninjauan kembali regulasi yang berlaku di industri asuransi syariah, penguatan kapasitas permodalan perusahaan asuransi syariah, penguatan SDM industri syariah, serta peningkatan keterbukaan pasar dan daya tarik investasi asing. (Fal/E-1)
Dari hasil studi terungkap sebanyak 93% responden memilih keamanan dan stabilitas keuangan sebagai prioritas hidup.
Bank Woori Saudara melalui KCP Kebayoran Baru menggelar sosialisasi literasi dan inklusi keuangan bagi 254 pegawai Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI.
Inklusi dan literasi keuangan akan membuat masyarakat mampu membuat keputusan keuangan yang lebih baik sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas.
LITERASI keuangan merupakan bekal penting yang sebaiknya diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini. Hal tersebut diharapkan menumbuhkan kebiasaan positif bagi masa depan mereka.
Materi literasi keuangan ini meliputi perkenalan tentang industri jasa keuangan, fungsi dan tugas lembaga keuangan.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) ambil bagian dalam kegiatan Fintech Lending Days (FLD) 2025 yang diselenggarakan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia di Kota Sorong.
Dua perusahaan yang bergerak di sektor keuangan bersinergi untuk menyediakan solusi finansial syariah yang menjangkau masyarakat lebih luas.
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi keuangan dan asuransi syariah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved