Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PENGAMAT pasar modal sekaligus founder Stocknow.id Hendra Wardana mengungkapkan indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat naik 1,48% ke level 6.628,16 pada penutupan perdagangan Kamis (6/3).
"Penguatan ini terjadi di tengah rebound saham-saham perbankan dan konglomerasi yang sebelumnya mengalami tekanan jual," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (6/3).
Saham perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tercatat melonjak 2,86% ke level 3.950, didukung oleh revisi peringkat dari perusahaan jasa keuangan multinasional JP Morgan, serta valuasi yang dianggap semakin menarik pascakoreksi.
"Saham BBRI juga direkomendasikan buy atau sedang berada di posisi yang menarik untuk dibeli dengan target 4.180," jelas Hendra.
Selain perbankan dan teknologi, sektor utilitas, properti, kesehatan, dan bahan baku turut mengalami apresiasi. Ini sejalan dengan meningkatnya minat investor terhadap saham-saham yang telah terkoreksi tajam dalam beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, satu-satunya sektor yang melemah adalah konsumer primer yang turun 0,31%.
Hendra menjelaskan pergerakan positif IHSG itu juga didukung oleh sentimen domestik, yakni rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan para konglomerat di Istana Negara dalam waktu dekat. Sejumlah pengusaha besar seperti Franky Widjaja, Jahja Setiaatmadja, Garibaldi Thohir, Anindya Bakrie, Arsjad Rasjid, hingga Agus Salim Pangestu dipastikan hadir dalam pertemuan itu.
"Pertemuan ini bertujuan untuk membahas pemulihan kepercayaan pasar. Harapannya, Prabowo akan menyampaikan pernyataan positif yang dapat meningkatkan optimisme investor," terangnya.
Meskipun tren positif itu memberikan angin segar, investor tetap perlu mencermati potensi aksi ambil untung pada perdagangan Jumat (7/3). Sentimen eksternal dari kebijakan perdagangan Amerika Serikat turut menjadi faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG.
Tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap Kanada dan Meksiko mulai berlaku, dengan bea masuk 25% pada berbagai barang, serta tarif 10% terhadap produk energi Kanada.
Selain itu, perang dagang AS-Tiongkok kembali memanas, setelah Beijing membalas dengan tarif hingga 15% terhadap produk pertanian AS dan memperluas daftar perusahaan AS yang dikenai kontrol ekspor. Ketidakpastian global itu berpotensi menahan momentum penguatan IHSG.
Untuk perdagangan akhir pekan, Hendra meramalkan IHSG bergerak dalam rentang 6.500-6.772 dengan kecenderungan melemah akibat aksi taking profit. (Ins/E-1)
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved