Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus berupaya memperluas jangakuan pasar, termasuk untuk segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Melalui Homespot.id, BRI memberikan kemudahan kepada masyarakat terutama para nasabah dalam mencari hunian dan pengajuan KPR.
Dalam satu website, pembeli dapat dengan mudah menemukan banyak pilihan hunian dari berbagai pengembang atau penjual, dengan beragam pilihan pembayaran.
"Platform Homespot.id merupakan situs dengan sistem one-stop housing marketplace, di mana berbagai pihak yang terkait pembelian rumah bisa bertemu," bunyi keterangan resmi BRI, Selasa (18/2)
Dengan mengakses Homespot.id, pembeli dan penjual rumah akan langsung dipertemukan secara daring. Menariknya lagi, di platform yang sama, calon pembeli juga dapat langsung mengajukan KPR. Menerapkan sistem seperti marketplace, Homespot.id memiliki banyak pilihan properti di berbagai daerah di Indonesia.
"Calon pembeli juga lebih nyaman dan mudah memilih rumah dengan mengatur pencarian yang sesuai dengan kebutuhannya, seperti luas tanah dan bangunan, kisaran harga, hingga mode pencarian yang lebih spesifik, misalnya jumlah kamar atau fasilitas lainnya," imbuh keterangan tersebut.
Pengajuan KPR di Homespot.id telah diatur dengan sistem praktis. Tentunya, agar KPR yang diajukan nasabah bisa langsung disetujui. Kendati demikian, tetap ada hal-hal yang perlu dipastikan, di antaranya rekam jejak kredit yang bersih tanpa riwayat kredit macet, keuangan stabil, serta kelengkapan dokumen. (E-3)
Dapatkan rumah impian, test drive BYD, lelang emas, dan promo menarik di BRI Consumer Expo 2025 di Citra City Sentul!
Mempersiapkan akad kredit rumah atau KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah langkah penting dalam proses pembelian rumah.
Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi oleh BTN mencapai Rp106,8 triliun, meningkat 8,1% dibandingkan periode yang sama tahun
Bank BTN Cabang Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan pembangunan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 800 unit selama 2025.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
Minat terhadap rumah tapak kembali meningkat di kalangan pembeli muda, terutama sejak pandemi covid-19 memicu perubahan pola hunian.
OJK menegaskan meski masyarakat memiliki skor kredit Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) jelek, tetap diperbolehkan mengambil KPR.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved