Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Prabowo Subianto mengapresiasi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman atas kinerjanya dalam mengendalikan situasi pertanian di Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden dalam pertemuan strategis dengan Amran di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Mentan atas pengendalian Anda terhadap situasi pertanian. Saya akui, ini sangat bagus. Tinggal semua unsur bekerja sama untuk memperkuat upaya ini," ujar Presiden saat melakukan teleconference bersama petani, penyuluh pertanian, kepala dinas provinsi, Perpadi, serta jajaran terkait lainnya di Ruang SAS, Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (3/2)
Prabowo juga menyampaikan masalah pangan adalah isu krusial yang berkaitan langsung dengan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.
"Masalah pangan adalah hidup dan matinya bangsa Indonesia. Ini masalah kedaulatan, masalah kemerdekaan, dan survival kita sebagai bangsa. Kalau mau maju, pangan harus aman dulu. Saya minta semua pihak bekerja dengan hati yang tulus, cinta Tanah Air, dan patriotisme tinggi, setia pada tujuan swasembada pangan," tegasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani sebagai produsen utama pangan dengan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram.
"Saya siap keluarkan Peraturan Pemerintah (PP). Saya tidak main-main. Ini adalah masalah kebangsaan. Pengusaha harus untung, tapi tidak boleh seenaknya. Semua pihak harus menang, mulai dari produsen, petani, pengusaha, hingga konsumen," tambahnya.
Dalam arahannya, Prabowo juga mengingatkan agar penggilingan padi di daerah tidak merugikan petani dan akan mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran apabila mendapati pihak yang merugikan petani.
"Penggilingan padi, kalau main-main, saya akan tindak. Kita semua punya tanggung jawab. Saya ingin pengusaha mendapat keuntungan yang wajar, tetapi juga memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan petani," tuturnya.
Dengan begitu, ia optimistis Indonesia akan menjadi negara yang sukses dalam mewujudkan swasembada pangan. Ia menegaskan target yang diberikan selama empat tahun dapat dicapai lebih cepat dengan kerja sama semua pihak.
"Indonesia akan jadi negara sukses, saya sangat yakin itu. Sekarang sudah terbukti bahwa target yang saya berikan empat tahun, tapi dalam waktu dekat kita akan swasembada," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Amran mengungkapkan berbagai permasalahan yang sebelumnya menghambat produktivitas petani kini telah diatasi.
"Ini puncak kejayaan petani. Terima kasih kepada Bapak Presiden karena seluruh permintaan petani sudah Bapak penuhi, mulai dari pupuk, penyuluh pertanian lapangan (PPL), irigasi, dan berbagai fasilitas pendukung lainnya yang dulu menjadi kendala," tandasnya. (Fal/E-2)
PT Pupuk Indonesia menyatakan dukungan penuh terhadap peluncuran Koperasi Desa Merah Putih.
Di bidang pertanian pangan, masyarakat Sumatra Utara mengenal istilah 'marsialapari'.
Pupuk Indonesia secara konsisten menjalankan langkah-langkah penguatan proses bisnis melalui pendekatan berbasis teknologi.
Koperasi Merah Putih merupakan upaya memperkuat swasembada pangan, pemerataan ekonomi dan mewujudkan desa mandiri
Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan apresiasi kepada PTPN IV PalmCo bersama Rumah Sawit Indonesia (RSI) yang berhasil melakukan panen perdana padi gogo seluas 5 hektare (ha).
MENTERI Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut untuk mendukung swasembada keterlibatan generasi muda sangat diperlukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved