Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuding adanya oknum-oknum yang bermain dengan pangkalan resmi LPG 3 kg, sehingga membuat harga komoditas energi itu melonjak. Hal ini, kata Bahlil, menjadi alasan pemerintah mengalihkan distribusi penjualan gas melon dari pengecer ke pangkalan resmi atau pembatasan gas subsidi per 1 Februari 2025.
"Banyak pemain-pemain di oknum itu yang memainkan harga. Dalam rangka menertibkan itu, maka kami buatlah regulasi bahwa beli LPG 3 kg di pangkalan," ujarnya dalam Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM 2024 di Jakarta, Senin (3/2).
Bahlil meminta Pertamina untuk tindak tegas pangkalan atau agen LPG 3 kg yang terlibat dengan oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika perlu, Pertamina bisa memberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin usaha kepada agen atau pangkalan resmi jika terbukti kongkalikong dengan oknum yang membuat harga gas subsidi tersebut melonjak.
"Laporan yang masuk ke kami itu kan ada pihak yang memainkan harga. Kalau saya temukan seperti itu, saya cabut (izin usaha). Saya minta jangan lagi ada biaya-biaya yang tidak masuk akal. Kita mau fair (adil). Jangan menyusahkan rakyat," ungkapnya.
Politikus Partai Golkar itu kemudian membantah pasokan LPG 3 kg langka. Kementerian ESDM memproyeksikan kebutuhan kuota gas melon di 2025 di level 8,17 juta ton.
Saat ini, lanjutnya, pemerintah bersama Pertamina tengah mengalihkan distribusi gas 3 Kg dari pengecer ke pangkalan. Sehingga, ia meminta waktu ke masyarakat dalam proses peralihan tersebut.
"LPG 3 kg ini tidak ada kuota yang dibatasi. Impor kita sama jumlahnya, subsidi elpiji pun tidak ada yang dipangkas. Saudara-saudara saya di manapun berada, mohon kasih waktu sedikit saja. Kami selesaikan ini. Barang enggak ada langka, saya jamin," pungkasnya. (Z-9)
SEJAK diberlakukannya larangan penjualan gas elpiji 3 kg di warung-warung pada 1 Februari 2025, membuat stok gas bersubsidi tersebut pangkalan-pangkalan turun drastis bahkan hilang.
WARGA Jawa barat bersyukur dan menyambut baik distribusi gas elpiji 3 kg di wilayahnya sudah kembali normal usai.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta merespon video di sosial media yang memperlihatkan sejumlah warga mengantre untuk membeli LPG 3 kg di depan toko gas.
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah adanya kelangkaan pasokan LPG 3 kilogram (kg) di Jakarta.
KELUHAN soal kelangkaan LPG 3 kg di Jakarta meningkat di momen libur panjang Tahun Baru Imlek dan Isra Mkraj 2025.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Jakarta, Jupiter, menekankan agar pemprov DKI Jakarta siapkan solusi dalam menghadapi aturan baru distribusi LPG 3 Kg.
Aksi dilakukan terkait dengan mahalnya gas subsisi 3 kilogram yang dijual Rp18 ribu-Rp 20 ribu per tabung di tingkat pangkalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved