Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANK Indonesia telah menyalurkan insentif likuiditas makroprudensial sebesar Rp295 triliun selama dua pekan di Januari 2025 guna menunjang program Asta Cita yang dijalankan pemerintah. Nilai insentif itu lebih besar dari yang disalurkan pada akhir Oktober 2024, yakni Rp259 triliun.
"Kami sudah menerapkan insentif ini mulai Januari 2025. Hingga minggu kedua, Bank Indonesia telah menyalurkan insentif likuiditas makroprudensial tersebut sebesar Rp295 triliun, lebih besar Rp36 triliun dari Rp259 triliun pada akhir Oktober 2024," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jakarta, Jumat (24/1).
Dia menuturkan, penyaluran insentif itu dberikan dalam rangka mendukung program Asta Cita, terutama pada sektor-sektor prioritas pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Beberapa sektor yang mendapatkan guyuran insentif BI itu di antaranya hilirisasi, pertanian, perumahan, perdagangan eceran, manufaktur, transportasi dan pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM.
Insentif yang mencapai Rp295 triliun itu disalurkan melalui bank BUMN sebesar Rp129,1 triliun, bank umum swasta sebesar Rp130,6 triliun, bank pembangunan daerah sebesar Rp29,9 triliun, dan bank asing sebesar Rp5 triliun.
Perry melanjutkan, selain kebijakan insentif itu, BI turut mempertahankan kebijakan makroprudensial longgar dengan terus menerapkan kebijakan uang muka 0%, baik untuk kredit pembiayaan properti maupun kredit pembiayaan kendaraan bermotor. (Mir/E-2)
Ternyata, Indonesia pernah memiliki uang unik dan langka di dunia, lho! Uang ini berukuran seperti biji jagung dan juga ada uang yang cara pembuatannya dengan ditenun oleh putri-putri istana.
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved