Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Petani Desa Surawangi Terima Bantuan Pupuk Nonsubsidi

Insi Nantika Jelita
20/1/2025 23:41
Petani Desa Surawangi Terima Bantuan Pupuk Nonsubsidi
Pemberian bantuan pupuk urea nitrea kepada para petani di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Minggu (19/1).(Dok.Istimewa)

YAYASAN Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) bersama PT. Atthaya Kemi Mandiri menyalurkan bantuan berupa pupuk urea nitrea dan alat semprot (handsprayer) kepada para petani di Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Minggu (19/1).

Sebanyak 10 ton pupuk nonsubsidi jenis Nitrea Urea Plus dan 100 unit handsprayer diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap para petani kurang mampu. Wakil Ketua Yayasan GSN sekaligus Wakil Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Nanik S. Deyang, mengungkapkan bantuan ini merupakan bagian dari program yayasan yang didirikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Bantuan ini sudah memasuki pelaksanaan keempat kalinya. Setiap bulan, Yayasan GSN menyalurkan 10 ton pupuk kepada petani kurang mampu,” jelas Nanik dalam keterangan resmi, Senin (20/1).

Ia mengklaim pupuk yang disalurkan memiliki kualitas unggul dibandingkan urea biasa dan menjadi upaya nyata untuk meringankan beban petani. Program serupa telah berjalan di sejumlah wilayah seperti Banyumas, Magelang, Madiun, dan kini Majalengka.

“Kami memastikan bantuan ini tepat sasaran dengan mencari petani yang benar-benar membutuhkan. Sepanjang PT Atthaya Kemi Mandiri memiliki kemampuan mendukung, program ini akan terus berjalan,” ujarnya.

Selain itu, Nanik menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam sektor pertanian. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar subsidi pupuk disalurkan langsung dari pabrik ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tanpa melalui distributor atau depo. “Kebijakan ini diharapkan dapat mempermudah akses petani terhadap pupuk subsidi yang selama ini sulit diperoleh,” kata Nanik.

Ia juga merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa sektor pertanian menyumbang 40% dari total 25 juta penduduk miskin di Indonesia. “Bantuan pupuk dari sektor swasta serta kebijakan pemerintah merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah utama petani, yakni ketersediaan pupuk,” tutupnya.

Nanik optimistis, kolaborasi antara pemerintah dan swasta ini akan mendukung cita-cita besar Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya