Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dukung Asta Cita, ISEI Fokus pada Lima Program Strategis

Naufal Zuhdi
19/1/2025 17:12
Dukung Asta Cita, ISEI Fokus pada Lima Program Strategis
Ketua Umum ISEI Perry Warjiyo (kiri) menyerahkan buku kepada mantan ketua umum ISEI, Muliaman D Hadad.(Dok.ISEI)


MEMPERINGATI 70 tahun kiprah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Pengurus Pusat ISEI melantik Pengurus Pusat ISEI (PP ISEI) dan Pengurus Perkumpulan Istri ISEI (PIISEI) Periode 2024-2027.

Sebelumnya pada Kongres ISEI XXII 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (20/9) lalu, Perry Warjiyo, kembali terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) ISEI untuk periode 2024-2027. Perry yang juga menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) ini terpilih secara aklamasi.

Dalam pelantikan tersebut, Ketua Umum ISEI, Perry Warjiyo turut menyerahkan Buku 70 Tahun ISEI Membangun Ekonomi Negeri dan Buku Kelampauan, Kekinian, dan Hari Depan – Sumbangan Pemikiran Sarjana Ekonomi Indonesia 1955-2025 kepada tokoh nasional dan Ketua Umum ISEI terdahulu, seperti Emil Salim, Marzuki Usman, Burhanuddin Abdullah, Darmin Nasution, dan Muliaman D. Hadad, serta sejumlah tokoh ISEI seperti Jusuf Kalla dan Boediono.

Perry menekankan bahwa perjalanan 70 tahun ISEI mencerminkan kematangan ISEI yang berdiri sejak 1955. "Mari kita bersama-sama mensyukuri dengan adanya ISEI, sarjana ekonomi menyatukan langkah untuk mewujudkan tiga tujuan Tri Dhama pendidikan, yaitu memajukan akademisi, mendorong kontribusi dalam perumusan kebijakan perekonomian nasional, dan mendukung upaya-upaya meningkatkan Kesejahteraan rakyat," ujar Perry dalam keterangan resmi, Minggu (19/1).

ISEI, sambung Perry, telah berhasil mengawal perekonomian Indonesia melalui berbagai tantangan dari masa ke masa. Dimulai dengan melawan hyperinflation pada 1965, dilanjutkan dengan upaya mengatasi krisis minyak di 1970 silam.

Tak sampai di situ, tantangan perekonomian terus bergulir di era 1990-2000 yaitu krisis Asia pada 1990-1998, krisis global Subprime Mortgage di 2007-2008, termasuk pandemi Covid-19 pada 2020-2022. Namun, dengan semangat bersama, ISEI turut membawa perekonomian Indonesia semakin berdaya tahan melalui berbagai tantangan krisis tersebut.

"ISEI perlu terus berinovasi agar keberlanjutan dan peran ISEI semakin berdampak positif bagi perekonomian," sebut Perry.

Hal ini didukung dengan beberapa kunci, pertama, ISEI harus menjadi wadah bersama para ekonom Indonesia dengan semangat sinergi akademisi, bisnis, dan government (ABG).

Kedua, berbagai program ISEI dilakukan dengan bersinergi dengan berbagai kalangan ABG sehingga membawa kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Terakhir, ISEI sebagai wadah pengembangan profesi sehingga kelembagaan ISEI bekerjasama dengan Lamemba, IAI. AFEBI, dan lainnya untuk mengembangkan kapabilitas para ekonom Indonesia.

"Ke depan, ISEI berkomitmen untuk bersinergi dan mendukung program Asta Cita pemerintah, dengan fokus pada lima program strategis," beber Perry.

Adapun lima program strategis ISEI yang pertama adalah menjaga stabilitas perekonomian dan sistem keuangan Indonesia agar dapat bergerak menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Kedua, mengembangkan program hilirisasi SDA dalam meningkatkan nilai tambah perekonomian.

Ketiga, membangun ketahanan pangan melalui strategi yang terintegrasi sebagai wujud Asta Cita ke-3, dan keempat, mengakselerasi digitalisasi untuk mendukung terciptanya inklusifitas perekonomian dan keuangan. Kelima, penguatan SDM melalui program sertifikasi profesi melalui Lamemba dan lembaga lainnya yang turut berperan aktif dalam perencanaan pembangunan ekonomi daerah.

Tantangan
Saat ini, berbagai tantangan global dan domestik tentunya menjadi tantangan ISEI sebagai leading think-tank perekonomian nasional; dan itu membutuhkan peningkatan dan penguatan program kerja ISEI ke depan di berbagai bidang, serta penguatan dalam struktur organisasi ISEI di pusat dan di cabang.

Indonesia, lanjut dia, saat menghadapi masalah di sektor pangan, di mana kontribusi sektor pertanian terhadap PDB pada kuartal-3 mengalami penurunan, yakni hanya sekitar 13,71% (BPS RI, 2024). Di sisi lain, angka malnutrisi masih mencapai 17,7% dari total populasi menurut UNICEF. Situasi ini menunjukkan urgensi untuk memperkuat ketahanan pangan melalui strategi yang lebih terintegrasi.

"Dalam konteks ini, program Asta Cita yang dicanangkan Pemerintah sangat penting dielaborasi dengan menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas, termasuk adopsi teknologi pertanian modern dan perluasan akses pasar bagi petani, penerapan lab-grown food dan mendorong program makan bergizi gratis (MBG) untuk mendorong sisi permintaan menjadi relevan mengarahkan Indonesia akan dapat mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan,” jelas Perry.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan laporan Bank Dunia (2022), Human Capital Index (HCI) Indonesia hanya mencapai 0,53. Hal ini mengartikan bahwa anak Indonesia rata-rata hanya akan mencapai 53% dari potensi produktivitasnya saat dewasa. Hal ini diperburuk pascapandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (lag of education) selama lebih dari dua tahun bagi sebagian besar pelajar.

"Sebagai bagian dari Asta Cita program penguatan pendidikan vokasi, peningkatan kualitas guru, mendorong sekolah unggulan di daerah dan pengembangan riset menjadi prioritas yang harus diakselerasi untuk meningkatkan daya saing bangsa,” ujar Perry.

Dalam konteks ini, Perry menilai bahwa Indonesia harus mengadopsi strategi yang adaptif dan inovatif, seperti memperkuat kerja sama regional melalui ASEAN dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi sektor ekonomi. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya